Waspadai Ancaman Sejumlah Penyakit Memasuki Musim Hujan dan Banjir

Agustiyanti
9 Oktober 2022, 12:14
musim hujan
ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/hp.
Ilustrasi. BMKG memperkirakan hujan lebat akan terjadi selama sepekan ke depan di 32 wilayah di Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memprediksi terjadinya cuaca ekstrem selama sepekan ke depan dengan potensi hujan lebat disertai petir dan kilat terjadi di 32 wilayah. Musim hujan yang disertai banjir kerap memicu sejumlah penyakut menular. 

Apa saja penyakut yang harus diwaspadai?

  • Diare

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama menjelaskan,  banjir yang mungkin terjadi di Jakarta dan berbagai daerah lainnya sedang dilanda hujan mengakibatkan sumber air minum masyarakat dari sumur dangkal banyak ikut tercemar. Kondisi ini dapat menyebabkan diare.

"Penyakit diare juga sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu," kata Tjandra Yoga Aditama dikutip dari Antara, Minggu (9/10). 

Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes itu meminta masyarakat untuk membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan atau minum serta sehabis buang hajat. Selain itu, membiasakan merebus air minum hingga mendidih setiap hari, menjaga kebersihan lingkungan, menghindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal, serta menghubungi segera petugas kesehatan terdekat bila ada gejala diare.

  • Demam Berdarah Dengue atau DBD

Tjandra menjelaskan, musim hujan juga erat kaitannya dengan peningkatan penyakit DBD.  Ini karena terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti penyebab dengue atau yang biasa dikenal sebagai demam berdarah dengue (DBD) ketika musim hujan 

"Banyak sampah seperti kaleng bekas, ban bekas serta tempat-tempat tertentu terisi air dan terjadi genangan untuk beberapa waktu, yang akhirnya menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk sebagai penular penyakit," katanya.

Kejadian ini, menurut dia, sebenarnya dicegah melalui gerakan 3M, yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur, dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat.

  • Leptospirosis

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang dinamakan leptospira. Ditularkan melalui kotoran dan urine tikus. 
Menurut Tjandra, seseorang yang mempunyai luka, kemudian terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran tikus yang mengandung bakteri leptospira, maka berpotensi terinfeksi dan jatuh sakit.

"Pada musim hujan terutama saat terjadi banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri, berkeliaran di sekitar manusia di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir," ujar Tjandra. 

Langkah antisipasi yang bisa dilakukan adalah menekan dan menghindari tikus yang berkeliaran di sekitar tempat tinggal dengan selalu menjaga kebersihan, menghindari bermain air saat terjadi banjirt erutama jika mempunyai luka, serta gunakan pelindung misalnya sepatu bila terpaksa harus ke daerah banjir.

"Segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala, dan menggigil," katanya.

  • Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
    • Penyakit Kulit

Tjandra mengatakan, penyakit kulit, baik berupa infeksi, alergi atau bentuk lain selama musim hujan. "Kalau musim banjir maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik," katanya.

  • Tipes

Penyakit lain, yang perlu diwaspadai sering terjadi di musim hujan menurut Tjandra adalah tipes. Demam tifoid, menurut dia, harus diantisipasi jangan sampai terjadi perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita.

"Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, apalagi bila banjir terjadi sampai berhari-hari," ujarnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...