Presiden Jokowi Minta Stadion Kanjuruhan Dirobohkan
Andi M. Arief/Katadata
Presiden Joko Widodo berencana meratakan Stadion Kanjuruhan dengan tanah, sebagai langkah transformasi industri sepak bola nasional. Setelah dirobohkan, Kepala Negara berencana membangun ulang stadion yang menjadi markas dari Arema FC, klub sepak bola asal Malang, Jawa Timur.
Presiden Jokowi mengatakan pemerintah akan membangun kembali Stadion Kanjuruhan dengan mengacu kepada standar FIFA. "Fasilitas-fasilitas yang baik dan menjamin keselamatan penonton dan pemain," kata Presiden Jokowi usai menggelar pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Istana Merdeka, Selasa (18/10).
Sebelum ini, Presiden telah menginstruksikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR, untuk mengaudit proses operasi Stadion Kanjuruhan.
Jokowi menyatakan sumber anggaran penghancuran dan pembangunan Stadion Kanjuruhan akan berasal dari anggaran negara.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah meramu tujuh rekomendasi hasil audit proses operasional Stadion Kanjuruhan. Proses audit tersebut dilakukan bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.
Tiga rekomendasi pertama berhubungan dengan terjadinya kecelakaan di Stadion Kanjuruhan. Sementara empat rekomendasi lainnya berhubungan dengan kualitas standar keselamatan stadion.
Tujuh rekomendasi tim audit Stadion Kanjuruhan tersebut adalah:
1. Tribun ekonomi tidak memiliki tangga langsung
Basuki mengatakan, hasil rekomendasi pertama mengenai tangga tribun stadion adalah tidak ada tangga langsung ke tempat duduk penonton, terutama di tribun ekonomi.
2. Tidak ada jarak antara pintu stadion dengan anak tangga
Menurut Basuki, posisi pintu stadion dengan anak tangga terlalu dekat dan tidak memiliki jarak. Selain itu, elevasi tangganya juga terlalu curam.
3. Tidak ada pintu darurat.
Tim audit juga menemukan bahwa stasion tidak memiliki pintu darurat. "Yang ada hanya pintu service yang tidak bisa diakses oleh penonton di tribun," kata Basuki.
4. Penerangan
5. Kamar kecil
6. Perimeter atau batas antara bangunan utama Stadion dengan area parkir
7. Pagar pembatas
Basuki berharap proses pengerjaan desain ulang Stadion Kanjuruhan dapat diselesaikan antara 3 sampai 4 bulan dan dilanjutkan dengan pekerjaan fisik.
"Insya Allah tahun 2023 kita mulai konstruksinya sesuai perintah Presiden. Mudah-mudahan dalam 1 tahun sudah dapat diselesaikan pengerjaannya. Kami juga akan membangun monumen untuk mengenang para korban," kata Menteri Basuki.
Evaluasi teknis terhadap Stadion Kanjuruhan dilakukan Komite Keandalan Bangunan Gedung (KKBG). Tim ini terdiri dari para pakar atau ahli struktur bangunan, arsitektur, mechanical, electrical, plumbing (MEP), dan ahli mitigasi risiko kebakaran, serta unsur pemerintah.
Tujuan Tim KKBG adalah mencari tahu penyebab kecelakaan di stadion dan mengantisipasi agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi.
Stadion Kanjuruhan mendapatkan sorotan setelah terjadi tragedi yang menewaskan ratusan Aremania, suporter Arema FC, usai pertandingan melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10) lalu.
Hari ini, Selasa (18/10) seorang Aremania bernama Asep Setiawan dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama 17 hari di ruang ICU RSUD Saiful Anwar, Malang, Jawa Timur. Tambahan korban meninggal dunia ini, membuat total korban akibat tragedi Kanjuruhan menjadi 708 orang, dengan 133 meninggal dunia, dan 575 lainnya mengalami luka-luka.
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Aryo Widhy Wicaksono