Presiden Jokowi Minta Stadion Kanjuruhan Dirobohkan
Presiden Joko Widodo berencana meratakan Stadion Kanjuruhan dengan tanah, sebagai langkah transformasi industri sepak bola nasional. Setelah dirobohkan, Kepala Negara berencana membangun ulang stadion yang menjadi markas dari Arema FC, klub sepak bola asal Malang, Jawa Timur.
Presiden Jokowi mengatakan pemerintah akan membangun kembali Stadion Kanjuruhan dengan mengacu kepada standar FIFA. "Fasilitas-fasilitas yang baik dan menjamin keselamatan penonton dan pemain," kata Presiden Jokowi usai menggelar pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Istana Merdeka, Selasa (18/10).
Sebelum ini, Presiden telah menginstruksikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR, untuk mengaudit proses operasi Stadion Kanjuruhan.
1. Tribun ekonomi tidak memiliki tangga langsung
Basuki mengatakan, hasil rekomendasi pertama mengenai tangga tribun stadion adalah tidak ada tangga langsung ke tempat duduk penonton, terutama di tribun ekonomi.
2. Tidak ada jarak antara pintu stadion dengan anak tangga
Menurut Basuki, posisi pintu stadion dengan anak tangga terlalu dekat dan tidak memiliki jarak. Selain itu, elevasi tangganya juga terlalu curam.
3. Tidak ada pintu darurat.
Tim audit juga menemukan bahwa stasion tidak memiliki pintu darurat. "Yang ada hanya pintu service yang tidak bisa diakses oleh penonton di tribun," kata Basuki.
4. Penerangan
5. Kamar kecil
6. Perimeter atau batas antara bangunan utama Stadion dengan area parkir
7. Pagar pembatas
Basuki berharap proses pengerjaan desain ulang Stadion Kanjuruhan dapat diselesaikan antara 3 sampai 4 bulan dan dilanjutkan dengan pekerjaan fisik.
