Daftar Kesepakatan Kontrak Alutsista saat Dimulainya Indo Defence 2022

Ameidyo Daud Nasution
2 November 2022, 21:19
Sejumlah pengunjung berada di samping replika pesawat tempur Rafale dalam perhelatan pameran industri pertahanan Indo Defence 2022 Expo & Forum di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2022). Kementerian Pertahanan bers
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Sejumlah pengunjung berada di samping replika pesawat tempur Rafale dalam perhelatan pameran industri pertahanan Indo Defence 2022 Expo & Forum di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2022). Kementerian Pertahanan bersama PT Napindo Media Ashatama menggelar pameran industri pertahanan terbesar se-Asia Tenggara bertemakan ÒPeace, Prosperity, Strong DefenceÓ diikuti 905 perusahaan dari 59 negara yang berlangsung hingga 5 November mendatang.

Perhelatan alat tempur Indo Defence 2022 resmi dibuka hari ini oleh Presiden Joko Widodo. Acara yang berlangsung mulai tanggal 2 hingga 5 tersebut diikuti oleh 905 perusahaan industri pertahanan dari 59 negara.

Dalam acara tersebut, Jokowi meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang industri pertahanan inovatif serta mampu membangun kerja sama global.

Tak hanya itu, Jokowi juga membuka lampu hijau holding BUMN industri pertahanan Defend ID menggandeng siapa pun untuk transfer teknologi. "Tapi tetap mayoritas (harus) kita," kata Jokowi dalam pembukaan Indo Defence 2022 di JIExpo, Jakarta, Rabu (2/11).

Dalam acara tersebut, pemerintah dan perusahaan swasta lokal memastikan sejumlah kerja sama dalam pengembangan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Sedangkan mayoritas kesepakatan pada awal Indo Defence didominasi oleh BUMN PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PT DI.

Dikutip dari D-Insights dan sejumlah pemberitaan, beberapa kesepakatan tersebut antara lain:

1. Pembelian lima unit pesawat C-103J atau Super Hercules produksi Lockheed Martin Aeronautics Company kepada TNI Angkatan Udara.

2. Pembelian 11 unit pesawat N219 oleh perusahaan swasta, PT Karya Logistik Indonesia. TNI Angkatan Darat juga berencana memesan 10 unit N2019 versi militer dari PT Dirgantara Indonesia (Persero).

3. Kontrak pengadaan pesawat angkut CN235-220 senilai Rp 748 miliar antara Kementerian Pertahanan dengan PT Dirgantara Indonesia.

4. Penandatanganan kesepakatan antara PT Dirgantara Indonesia (Persero) dengan Honeywell untuk peningkatan avionics C-130 Hercules milik TNI AU.

5. Kesepakatan antara PT. Dirgantara Indonesia (Persero) dengan Collins untuk pembelian Fase 2 program peningkatan avionika.

6.Kesepakatan PT Dirgantara Indonesia (Persero) dengan Boeing untuk mendukung produk pertahanan pemerintah.

7. Penandatanganan nota kesepahaman PT. Dirgantara Indonesia (Persero) dengan Airbus tentang perawatan dan perbaikan (MRO).

8. Penandatanganan kerangka kerja sama PT Dirgantara Indonesia (Persero) dengan Turkish Aerospace Industries tentang program teknik rekayasa angkasa luar.

9. Pengadaan 6.000 sepeda motor listrik buatan Defend ID dan 3.000 unit jeep produksi PT Pindad (Persero) untuk Kemenhan.

10. Pembangunan 27 rumah sakit milik TNI AD, TNI AU, dan TNI AL dengan melibatkan enam BUMN dan sepuluh swasta.

11. Penandatanganan kesepakatan Kemenhan terkait 20 kontrak pengadaan alat pertahanan dari luar negeri. Dalam kontrak tersebut, industri dalam negeri mendapatkan porsi pengadaan kandungan lokal dengan nilai Rp 67,5 triliun.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...