10 Ragam Puisi Bela Negara Karya Penyair Indonesia

Tifani
Oleh Tifani
28 November 2022, 13:26
Puisi Bela Negara
Katadata
Ilustrasi, puisi,

Aku suka pada mereka yang berani hidup

Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam

Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu…

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!

7. Zamrud Khatulistiwa

Oleh Nurul Lathifah.

Dimulai dengan langkah satu pasti

Terucap sejuta ikrar dan janji

Dari kami putera puteri bangsa

Bersatu lebur dalam Bhineka Tunggal Ika

Menjunjung tinggi moral, undang-undang, dan Pancasila

Zamrud Khatulistiwa, itulah namamu

Kau ciptakan satu tumpuan jejak para pahlawan

Kau agunkan satu kemerdekaan dan perdamaian

Di bawah naungan sang merah putih

Kibarkan kearifanmu wahai zamrud khatulistiwa

Menyongsong masa depan dengan warna merahmu

Tentramkan naluri dunia dengan warna putihmu

Dalam singgasana langit

Dan perdamaian bumi pertiwi

Terpangku sejuta napas terakhir

Sebagai pesan para pahlawan

"Tetaplah setia kepada Indonesia"

Abadikan cintanya dalam ruang gelap gulita

Demi misi satu Indonesia merdeka

Tercipta dalam lingkup realita

Bahwa sang merah putih, telah kembali bangkit

bahwa sang zamrud khatulistiwa

Masih menjadi paru-paru dunia

Rekam senyum anak Indonesia

harumkan nama bangsa di mata dunia

Tunjukkan kepada dunia

Bahwa zamrud khatulistiwa, bukan sekadar nama!

8. Pemuda Pahlawan

Oleh Riky Fernandes.

Gelagat keharuan tercium bagai bangkai kecoa yang mulai hancur.

Waktumu tidak banyak di atas fana.

Rapatkan jari-jemarimu agar sampai menuju menara

Bulatkan tekadmu untuk melawan arus kebencian setiap manusia-manusia itu.

Kukuhkan dua kakimu sampai ke kepala.

Tarik tali pelontar kain merah putihmu.

Usah kau sujud di atas tanah itu.

Tancapkan saja tiang semangatmu setinggi mungkin.

Senyummu kian memanis dengan topi jerami berwarna gelap.

Dan saat itulah kau akan tahu betapa sulitnya hidup.

Dengan hias keringat tanpa peduli hari telah mencapai senja.

9. Harapan Remaja Indonesia

Oleh Mentista Kusumawati.

Tiga setengah abad kita dijajah

Dirundung kegelisahan dan ketakutan

Saat itu jangankan untuk sekolah

Bergerak pun kita tak mampu

Kini saatnya… bangkit

Tuk melanjutkan segala kemerdekaan

yang pernah terukir dulu

Dengan menggali potensi dan budaya

Di dalam negeri ini yang masih terpendam

Demi tanah air kami

Demi Indonesia kami

Mestinya mata kami semakin lelah

Usia kami habis dimakan waktu

Demi negeri kami

Kami rela mati untuknya

Demi bunda tercinta

Kan kami junjung nama harum

Di mana pun kami menginjakkan

Kaki di muka bumi ini

Dan selama itu jantung kami

Putra, Putri bangsa masih berdetak

Darah dalam diri kami masih mengalir

Kami kan tetap sekuat tenaga

Hingga tetes darah penghabisan

10. Kembalikan Indonesia

Oleh Ghita Novita Sari.

Detik ini

Tak pernah melepaskan syair-syair Indonesia

Dari para sang pemuja

Konon, kala Indonesia memancarkan eksotisme

Sudah tak asing keramahan dan kesantunan

tapi tengoklah saat ini

emosi sangat cepat mengebom

Hei… jemari mereka mengusir

paru-paru kami habis membotak

Maafkan kami alam…

Kau selalu tersakiti

Burung-burung menawan, terjamah pelor dari bedilnya

Ikan-ikan mempesona, tergenangi air racun jingga

Pohon-pohon ramah, merata ke bumi.

Kami anak cucu Indonesia

Akan membangun raksasa yang terlelap

Menjaga kesatuan sanak-sanak kami

Menjamin para koruptor membangkai di rumahnya

Menjulangkan pepohonan kembali

Kelak….

Bapak…

Tuntun kami ke ujung tiang tertinggi

Bersama…

Pulangkan Indonesia yang lalu

Sejajarkan Indonesia seperti mereka

Apakah milikku?

Yang tergenggam hanya petuah kecil

Indonesia para penyair

Dan setumpuk rahmat sang pelukis Indonesiaku.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...