10 Ragam Puisi Bela Negara Karya Penyair Indonesia
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu…
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!
7. Zamrud Khatulistiwa
Oleh Nurul Lathifah.
Dimulai dengan langkah satu pasti
Terucap sejuta ikrar dan janji
Dari kami putera puteri bangsa
Bersatu lebur dalam Bhineka Tunggal Ika
Menjunjung tinggi moral, undang-undang, dan Pancasila
Zamrud Khatulistiwa, itulah namamu
Kau ciptakan satu tumpuan jejak para pahlawan
Kau agunkan satu kemerdekaan dan perdamaian
Di bawah naungan sang merah putih
Kibarkan kearifanmu wahai zamrud khatulistiwa
Menyongsong masa depan dengan warna merahmu
Tentramkan naluri dunia dengan warna putihmu
Dalam singgasana langit
Dan perdamaian bumi pertiwi
Terpangku sejuta napas terakhir
Sebagai pesan para pahlawan
"Tetaplah setia kepada Indonesia"
Abadikan cintanya dalam ruang gelap gulita
Demi misi satu Indonesia merdeka
Tercipta dalam lingkup realita
Bahwa sang merah putih, telah kembali bangkit
bahwa sang zamrud khatulistiwa
Masih menjadi paru-paru dunia
Rekam senyum anak Indonesia
harumkan nama bangsa di mata dunia
Tunjukkan kepada dunia
Bahwa zamrud khatulistiwa, bukan sekadar nama!
8. Pemuda Pahlawan
Oleh Riky Fernandes.
Gelagat keharuan tercium bagai bangkai kecoa yang mulai hancur.
Waktumu tidak banyak di atas fana.
Rapatkan jari-jemarimu agar sampai menuju menara
Bulatkan tekadmu untuk melawan arus kebencian setiap manusia-manusia itu.
Kukuhkan dua kakimu sampai ke kepala.
Tarik tali pelontar kain merah putihmu.
Usah kau sujud di atas tanah itu.
Tancapkan saja tiang semangatmu setinggi mungkin.
Senyummu kian memanis dengan topi jerami berwarna gelap.
Dan saat itulah kau akan tahu betapa sulitnya hidup.
Dengan hias keringat tanpa peduli hari telah mencapai senja.
9. Harapan Remaja Indonesia
Oleh Mentista Kusumawati.
Tiga setengah abad kita dijajah
Dirundung kegelisahan dan ketakutan
Saat itu jangankan untuk sekolah
Bergerak pun kita tak mampu
Kini saatnya… bangkit
Tuk melanjutkan segala kemerdekaan
yang pernah terukir dulu
Dengan menggali potensi dan budaya
Di dalam negeri ini yang masih terpendam
Demi tanah air kami
Demi Indonesia kami
Mestinya mata kami semakin lelah
Usia kami habis dimakan waktu
Demi negeri kami
Kami rela mati untuknya
Demi bunda tercinta
Kan kami junjung nama harum
Di mana pun kami menginjakkan
Kaki di muka bumi ini
Dan selama itu jantung kami
Putra, Putri bangsa masih berdetak
Darah dalam diri kami masih mengalir
Kami kan tetap sekuat tenaga
Hingga tetes darah penghabisan
10. Kembalikan Indonesia
Oleh Ghita Novita Sari.
Detik ini
Tak pernah melepaskan syair-syair Indonesia
Dari para sang pemuja
Konon, kala Indonesia memancarkan eksotisme
Sudah tak asing keramahan dan kesantunan
tapi tengoklah saat ini
emosi sangat cepat mengebom
Hei… jemari mereka mengusir
paru-paru kami habis membotak
Maafkan kami alam…
Kau selalu tersakiti
Burung-burung menawan, terjamah pelor dari bedilnya
Ikan-ikan mempesona, tergenangi air racun jingga
Pohon-pohon ramah, merata ke bumi.
Kami anak cucu Indonesia
Akan membangun raksasa yang terlelap
Menjaga kesatuan sanak-sanak kami
Menjamin para koruptor membangkai di rumahnya
Menjulangkan pepohonan kembali
Kelak….
Bapak…
Tuntun kami ke ujung tiang tertinggi
Bersama…
Pulangkan Indonesia yang lalu
Sejajarkan Indonesia seperti mereka
Apakah milikku?
Yang tergenggam hanya petuah kecil
Indonesia para penyair
Dan setumpuk rahmat sang pelukis Indonesiaku.