DPR Gelar Uji Kepatutan Calon Panglima TNI, Terbuka untuk Umum?
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) TB Hasanuddin mengungkapkan fit and proper test atau uji kelayakan calon panglima TNI akan dilakukan besok, Jumat (2/12). Saat ini hanya ada satu calon tunggal panglima TNI yaitu Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono sebagai
"Sesuai keputusan Bamus, besok Komisi I akan melaksanakan uji kelayakan untuk calon Panglima TNI," kata Hasanuddin, di Kompleks Parlemen, Kamis (1/12).
Menurut TB Hasanuddin, pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan nantinya akan dilakukan secara tertutup. Proses seleksi hanya dilakukan di internal komisi dan tidak dipublikasikan secara terbuka.
Sebelumnya, Ketua Komisi I Meutya Hafid mengatakan sebelum uji kepatutan, calon Panglima TNI akan memaparkan visi dan misi.
"Paparan visi misi calon Panglima TNI direncanakan terbuka kecuali jika nanti dalam paparan ada yang dianggap bersifat strategi dan rahasia maka bagian tersebut dilakukan tertutup," kata Meutya.
Mengenai proses seleksi, TB Hasanuddin mengatakan urutan pelaksanaannya, dimulai dengan verifikasi data pribadi calon Panglima TNI pada pukul 10.00 WIB oleh pimpinan Komisi I dengan perwakilan fraksi-fraksi. Kemudian, setelah jeda akan dilanjut pada pukul 13.30, dan langsung dilakukan paparan oleh calon Panglima TNI selama 30 menit.
Setelah paparan dari calon Panglima TNI, anggota Komisi Pertahanan akan melakukan pendalaman terhadap sejumlah isu. Masing-masing perwakilan dan fraksi akan diberi waktu selama tujuh menit untuk memberi pertanyaan. Setelah itu, calon Panglima TNI yang diberi waktu kurang lebih 20 menit.
"Kalau masih kurang ada pertanyaan-pertanyaan lagi, ditambah sesuai dengan kebutuhan, tetapi kita harapkan lebih cepat lebih bagus," kata Hasanuddin.
Selanjutnya setelah proses uji kepatutan selesai, Komisi I berencana melakukan kunjungan ke kediaman calon Panglima TNI. DPR menyebut kunjungan sebagai bagian dari verifikasi faktual terhadap kesiapan calon panglima.
Sebelumnya, Yudo secara resmi direkomendasikan oleh presiden Joko Widodo sebagai pengganti Jenderal Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun.
"Pada kesempatan ini saya akan mengumumkan bahwa nama yang diusulkan oleh presiden untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa adalah Laksamana TNI Yudo Margono," kata Ketua DPR Puan Maharani, saat konferensi pers di kompleks Parlemen, Senin (28/11) lalu.