Begini Mekanisme DPR Tentukan Nasib Yudo Margono jadi Panglima TNI
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid menyatakan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono tetap harus menjalani uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test. Uji kelayakan tetap dilakukan meski Yudo merupakan calon tunggal panglima TNI yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Meutya, DPR akan melakukan sejumlah mekanisme untuk menetapkan Yudo sebagai calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa. Namun ia memastikan proses di DPR akan final sebelum 15 Desember mendatang.
"Karena kami akan menutup masa sidang di 15 atau 16 Desember, maka DPR akan menyelesaikan sebelum tanggal 15 Desember," kata Meutya, dalam unggahan di Instagram pribadinya, Selasa (29/11).
Meutya mengatakan saat ini DPR telah menerima Surpres dari Presiden berisi nama calon Panglima TNI. Selanjutnya, pimpinan DPR akan mengadakan Rapat Pimpinan dan rapat Badan Musyawarah dan mengirimkan hasilnya pada Komisi I yang membidangi masalah pertahanan.
"Karena itu, kami harus menunggu Bamus, setelah Bamus menugaskan komisi I, Insya Allah komisi I langsung siap mengadakan fit and proper calon Panglima TNI," kata Meutya lagi.
Lebih jauh, ia meminta publik bersabar terkait dengan pelaksanaan fit and proper test tersebut. Pelaksanaan uji kepatutan akan dilakukan setelah ada dasar yang kuat.
"Komisi I harus memiliki dasar untuk melakukan fit and proper, jadi mohon bersabar apakah fit and proper hari ini atau besok, karena komisi I belum memiliki dasar untuk melakukan fit and proper," kata Meutya.
Sebelumnya, Yudo secara resmi direkomendasikan oleh presiden Joko Widodo sebagai pengganti Jenderal Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun. Meutya mengatakan, dirinya merasa senang dengan ditunjuknya Yudo sebagai calon Panglima TNI yang baru.
"Yang jelas saya cukup memahami dan ikut senang karena kemudian Angkatan Laut diberi masanya untuk memimpin Panglima TNI," ujar dia lagi.
Yudo Margono bukan kali ini saja diusulkan menjadi calon panglima. Ia juga menjadi kandidat Panglima TNI pada akhir 2021 lalu untuk mengisi posisi Hadi Tjahjanto. Namun saat itu, Andika Perkasa yang terpilih menjadi Panglima.
Sebelumnya, Jokowi belum pernah menunjuk KSAL sebagai Panglima TNI. Jabatan Panglima saat era mantan Wali Kota Solo itu diisi oleh petinggi Angkatan Darat serta Angkatan Udara yakni Moeldoko, Gatot Nurmantyo, Hadi Tjahjanto, dan Andika Perkasa. Yudo Margono menjabat sebagai KSAL sejak 20 Mei 2020 menggantikan Laksamana TNI Siwi Sukma Adji.