Jokowi Ajak Investor Tanam Modal di Sektor Hilirisasi dan EBT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, khususnya di industri hilirisasi dan energi baru terbarukan (EBT).
Kedua sektor ini memiliki potensi investasi yang cukup besar. Khusus pada EBT misalnya, Kementerian ESDM menyebut, potensi investasi energi rendah karbon di Indonesia bisa mencapai US$ 38,9 miliar atau sekitar Rp 583 triliun.
Kepala negara mengatakan, pemerintahannya berkomitmen akan terus mendorong investasi yang dapat meningkatkan nilai tambah yang ramah lingkungan, berkelanjutan dan inklusif.
“Hilirisasi, sumber daya alam, merupakan salah satu prioritas investasi kita untuk menyambut ekonomi baru masa depan, mengambil peran dalam transisi energi bersih berkontribusi dan penurunan emisi karbon untuk mengurangi pemanasan global,” ujar Jokowi dalam Saratoga Investment Summit 2023, Kamis (26/1).
Dia menambahkan, Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang menarik untuk investasi. Kekayaan alam tersebut akan terus didorong untuk industri hilirisasi yang akan menciptakan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja lebih banyak.
"Kita punya banyak potensi yang belum tergarap secara optimal, kita punya banyak peluang untuk tumbuh lebih kuat, kita juga sudah meletakkan pondasi sangat kuat sebagai daya tarik investasi," tegas dia.
Komitmen itu ditegaskan Jokowi dengan kebijakan melarang ekspor barang mentah seperti nikel dan bauksit di tahun ini. Pemerintah pun akan melanjutkan kebijakan tersebut untuk komoditas lain yaitu timah, tembaga, dan lain sebagainya.
“Kita telah menghentikan ekspor bahan mentah, seperti nikel, proceed dan nanti timah tembaga, sehingga bisa memberikan nilai tambaah yang tinggi dan menciptakan lapangan kerja yang lebihbanyak lagi bagi masyarakat kita,” lanjut Jokowi.
Menutup pidatonya, Jokowi kembali meyakinkan untuk para investor berinvestasi di Indonesia. “Saya mengundang para investor agar tidak ragu menanamkan investasinya di Indonesia, berkolaborasi mewujudkan kemajuan Indonesia,” tutup Jokowi.