Koalisi Besar Pemilu 2024, Golkar Tak 'Ngotot' Posisi Wakil Presiden
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan Koalisi Besar belum membahas Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang akan diusung dalam Pemilu 2024. Menurutnya, Partai Golkar belum mengerucutkan diskusi ke arah pemilihan Capres dan Cawapres.
Menurut Lodewijk, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak mewajibkan dirinya harus menjadi Cawapres yang diusung Koalisi Besar.
"Pak Airlangga sudah sampaikan bahwa pemilihan Capres dan Cawapres yang diusung itu sangat dinamis. Kita tunggu saja," kata Lodewijk di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (10/4).
Lodewijk mengatakan tidak ada hambatan dalam pembahasan bentuk Koalisi Besar, termasuk pembahasan Capres dan Cawapres. Menurutnya, hal tersebut dibuktikan dengan komunikasi politik yang lancar dengan pertemuan para ketua umum partai politik.
"Itu pertemuan para dewa-dewa, kami para Sekretaris jenderal enggak ke dalam diskusi ya," ujarnya.
Di sisi lain, Lodewijk menilai rentang waktu pembentukan koalisi hingga pemilihan Capres dan Cawapres Koalisi Besar masih sesuai dengan jadwal. Menurutnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengatur jadwal, alhasil partai politik hanya perlu mengatur waktu yang disediakan.
Sebagai informasi, pembentukan Koalisi Besar semula digagas oleh Partai Golkar. Ide ini makin mengerucut setelah lima ketua umum partai pendukung pemerintah bertemu pada Minggu (2/4). Pertemuan yang berlangsung di kantor DPP Partai Amanat Nasional itu dihadiri pula oleh Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, Airlangga menyebut pembahasan mengenai sosok yang akan diusung sebagai capres dan cawapres koalisi besar akan dibahas pada babak selanjutnya. Saat koalisi besar masih menyamakan persepsi dan membangun kesamaan sikap.
"Koalisi besar kan kemarin kami sudah bertemu secara silaturahmi, pondasinya sudah kami bahas. Terkait dengan kepemimpinannya, di chapter berikut," kata Airlangga di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/4).
Airlangga menyebut pertemuan antar lima pimpinan partai berjalan cair dan hangat. Para ketua umum partai menyatakan komitmen untuk mengintensifkan komunikasi pada tahapan selanjutnya untuk menemukan bentuk koalisi.