Kasus Covid-19 Naik, Jokowi Imbau Pakai Masker Saat Bertemu Lansia
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker saat bertemu dengan lansia selama Mudik Lebaran 2023. Pasalnya, Kepala Negara mengumumkan ada peningkatan kasus harian Covid-19 belum lama ini.
Jokowi secara khusus mengarahkan masyarakat yang merasa tidak enak badan dan yang memiliki penyakit bawaan untuk menggunakan masker selama Mudik tahun ini.
Seperti diketahui, Jokowi telah mencabut mandat memakai masker dengan mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat pada akhir 2022. Hal tersebut tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 50 dan 51 Tahun 2022.
"Saat ini penyebaran Covid-19 mulai agak meningkat, namun kita tidak perlu menyikapinya secara berlebihan. Jika bertemu dengan lansia sebaiknya menggunakan masker," kata Presiden Jokowi dalam saluran resmi Sekretariat Presiden, Rabu (19/4).
Vaksin Tetap Penting
Selain itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan masyarakat pentingnya mendapatkan vaksinasi Covid-19 walau PPKM telah dicabut. Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan agar masyarakat untuk memperoleh vaksinasi COvid-19 secara penuh maupun booster.
Kementerian Kesehatan mendata total vaksinasi Covid-19 dosis pertama telah mencapai 203,83 juta dosisi atau lebih dari 86 persen populasi. Namun vaksinasi dosisi kedua baru mencapai 174,86 juta orang atau kurang dari 75 persen populasi.
Capaian vaksinasi booster dosis pertama lebih rendah lagi, yakni hanya 68,72 juta dosis atau 37,85 persen dari populasi. Sementara itu, masyarakat yang mendapatkan booster dosis kedua masih di bawah 2 persen dari populasi atau sebanyak 3,13 juta orang.
"Jangan merasa aman, kemudian tidak melengkapi vaksinasi yang sudah dianjurkan oleh pemerintah," kata Jokowi.
Dampak dari Sub Varian Omicron Baru
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, kasus baru Covid-19 pada 13 April 2023 mencapai 990 orang. Angka tersebut naik dari capaian seminggu sebelumnya sebanyak 591 orang.
Pakar menilai peningkatan kasus beberapa hari terakhir disebabkan sub varian Omicron yakni XBB 1.15 dan XBB 1.16.
"Ini harus diwaspadai karena ini terjadi akibat mutasi turunan Omicron semakin efektif dalam menginfeksi," kata Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman Dicky Budiman kepada Katadata.co.id, Kamis (13/4).
Dicky berpendapat menurunnya kedisiplinan masyarakat melakukan protokol kesehatan juga meningkatkan penularan dari mutasi tersebut. Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat kembali menjaga menjaga protokol kesehatan.
Hal ini masih penting lantaran masih banyak kelompok rentan yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19. Kelompok rentan yang dimaksud adalah kelompok lansia, anak-anak, dan masyarakat dengan penyakit bawaan atau komorbid.
Hingga Rabu, 19 April 2023, kasus aktif akibat virus corona Covid-19 di Indonesia sebanyak 9776 orang. Dengan jumlah tersebut, Worldometer menempatkan angka kasus aktif di Indonesia berada di urutan 20 tertinggi di Asia.
Posisi Indonesia hari ini, bergerak turun dibandingkan hari sebelumnya yang ada di urutan 21, yang artinya terjadi penurunan dari sisi jumlah sedangkan beberapa negara lain ada yang mengalami peningkatan.