Jemaah Haji Meninggal di Pesawat, Satu Kloter Sholat Jenazah di Udara

Amal Ihsan Hadian
12 Juni 2023, 23:11
Dua dokter memeriksa peserta ibadah haji yang memiliki potensi untuk sakit (risti) di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah, Arab Saudi, Rabu (7/6/2023). Setiap hari sebanyak 50 jamaah risti yang diseleksi oleh tenaga kesehatan haji menjalani pemer
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom.
Dua dokter memeriksa peserta ibadah haji yang memiliki potensi untuk sakit (risti) di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah, Arab Saudi, Rabu (7/6/2023). Setiap hari sebanyak 50 jamaah risti yang diseleksi oleh tenaga kesehatan haji menjalani pemeriksaan kesehatan secara medis (medical check up) guna memastikan kesehatannya dalam mengikuti rangkaian ibadah haji.

Jemaah haji yang meninggal terus bertambah. Salah seorang jemaah tersebut, Sholeh Ahmadi Jamburi, meninggal di dalam pesawat sesaat sebelum mendarat di Bandara King Abdul Azis International Airport, Jeddah, Arab Saudi, Minggu (11/6). Meski sempat mendapatkan tindakan medis di pesawat, anggota kelompok terbang (Kloter) 56 Embarkasi Solo (SOC-56) tersebut dinyatakan meninggal dunia pada pukul 03.57 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Kepastian meninggalnya almarhum tercatat dalam rangkaian kronologis yang disampaikan tim kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Bandara Jeddah. Almarhum Sholeh yang berusia 66 tahun dinyatakan meninggal akibat serangan jantung dan stroke di penerbangan Garuda Indonesia, GIA-6156, setelah nadi tak teraba dan tak ada napas.

Dalam kronologis disebutkan, almarhum sempat mengeluhkan badan dan perutnya sakit pada pukul 21.00 WIB. Tim kesehatan Kloter yang ikut dalam penerbangan lantas memberikan obat. Pengecekan kondisi almarhum pada pukul 22.00 dan 01.00 WIB menemukan almarhum masih mengeluh sakit. Dokter dan perawat lantas menambah tindakan antara lain dengan mencoba pemberian infus.

Tim kesehatan lantas berkoordinasi dengan tim pilot. Kapten pilot memutuskan untuk meneruskan penerbangan ke Jeddah sementara tim kesehatan mengawasi ketat kondisi almarhum sambil mempersiapkan tindakan rujukan ke rumah sakit setiba di Jeddah, dengan koordinasi dan persiapan laporan.

Pukul 02.20 WIB, almarhum bangun ingin ke kamar mandi diantar petugas dan istri. Namun, almarhum tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri. Ketika tim dokter dan perawat tak mendeteksi nadi jantung almarhum, mereka langsung melakukan tindakan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru untuk mengembalikan kemampuan bernapas serta sirkulasi darah dalam tubuh, termasuk menyuntikkan epinefrin.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...