Wakapolri Pensiun Akhir Juni Ini, Komisi Hukum DPR Soroti Tiga Hal
Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat menyoroti tiga poin dalam penggantian Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono yang akan memasuki masa pensiun akhir Juni 2023 ini. Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Trimedya Panjaitan berharap Wakapolri baru pengganti Eddy dapat bersinergi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Bisa membantu Kapolri untuk menuntaskan perilaku anggota Polri," kata Trimedya kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (21/6).
Ia mengatakan, persoalan reformasi kultural di Polri masih jauh dari harapan. Padahal, tambah Trimedya, anggaran yang dikucurkan untuk Polri sudah luar biasa.
"Tugas pokoknya juga nanti mudah-mudahan ditugaskan khusus oleh Kapolri bagaimana menuntaskan reformasi kultural. Itu yang paling berat," kata Trimedya lagi.
Poin kedua menurut Trimedia yang menjadi sorotan adalah agar Wakapolri diberi otoritas untuk mengawasi penanganan perkara di Mabes Polri, Polda, hingga Polres. Sedangkan untuk bidang lalu lintas, menurutnya lebih baik jika langsung oleh Kapolri.
Sebagai pembantu Kapolri, politikus PDIP ini menyebut Wakapolri bisa lebih banyak melakukan peninjauan ke daerah untuk melihat penegakan hukum oleh aparat penegak hukum. Dengan begitu Wakapolri bisa memberi rekomendasi yang tepat kepada Kapolri.
Adapun poin ketiga yang menjadi sorotan adalah menjaga netralitas Polri dalam Pemilu serentak pada Februari 2024. Ia berharap, Polri nantinya dapat menjaga netralitas, tidak terseret ke kanan maupun kiri.
"Karena di kepemimpinan Pak Sigit ini tantangan Polri luar biasa beratnya menurut saya. Dan memang apalagi menjelang tahun politik ini salah satunya netralitas Polri," kata Trimedya lagi.
Kandidat Pengganti Eddy Pramono
Di sisi lain, Trimedya mengaku mendengar beberapa kandidat yang akan menggantikan posisi Eddy nanti. Menurut dia di antara nama yang beredar adalah Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Irwasum Polri Komjen Ahmad Dofiri dan Kalemdiklat Polri .Komjen Purwadi Arianto.
"Idealnya menurut saya, orang-orang itu apakah benar salah satu yang tadi saya sebutkan itu, paling tidak bisa melanjutkan apa yang saya bilang tiga hal itu," kata Trimedya.
Selain tiga nama yang disebutkan Trimedya terdapat dua nama lain yang juga muncul dalam bursa wakapolri. Mereka adalah Kabaintelkam Komjen Wahyu Widada. Nama terakhir adalah Kabaharkam Polri Fadil Imran yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti tak banyak berkomentar soal suksesi posisi Wakapolri baru. Ia mengatakan penentuan calon Wakapolri merupakan kewenangan penuh dari Kapolri dan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti).