Top Stories: Sepak Terjang PRJ, Alasan Pemerintah Cabut Status Pandemi

Aryo Widhy Wicaksono
23 Juni 2023, 10:03
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan stan jelang digelarnya Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2022 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (7/6/2022). PRJ 2022 yang akan berlangsung pada 9 Juni hingga 17 Juli tersebut akan diikuti sekitar 2.5
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan stan jelang digelarnya Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta 2022 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau juga dikenal dengan Jakarta Fair 2023, di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, pada Rabu (14/6).

Presiden menyampaikan bahwa PRJ merupakan pameran terbesar, terlengkap, dan terlama di kawasan Asia Tenggara. Pameran ini kini memasuki penyelenggaraan ke 54, dan digelar bertepatan dengan ulang tahun ke 496 Kota Jakarta.

Dahulu sebelum berganti nama, PRJ masih menggunakan nama Djakarta Fair (DF). Saat menggelar pameran ini pertama kali di 1968, DF berhasil mendatangkan 1,4 juta pengunjung.

Berita mengenai sejarah Pekan Raya Jakarta menjadi artikel dengan minat baca yang tinggi atau Top Stories Katadata.co.id pada Kamis (23/6). Simak juga artikel mengenai indikator yang mendorong pemerintah nyatakan Indonesia masuk ke endemi Covid-19, serta tanggapan asosiasi mitar ojek online atau ojol terhadap berkurangnya insentif.

Berikut Top Stories Katadata.co.id:

1. Kisah Pekan Raya Jakarta, Impian Ali Sadikin dan Perputaran Uangnya

Gelaran PRJ mulanya terinspirasi dari kegiatan Pasar Malam Gambir yang dulu digelar di Kawasan Monas setiap tahun. Pada tahun 1968 Syamsudin Mangan alias Haji Mangan, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengusulkan sebuah ajang pameran untuk meningkatkan pemasaran produksi dalam negeri.

Usulan tersebut mendapat dukungan dan disetujui Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, atau karib disapa Bang Ali. Laman resmi Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Utara menyebut DF, cikal bakal PRJ pertama kali digelar di Kawasan Monas.

Penyelenggaraan DF pertama kali dibuka oleh Presiden Soeharto dengan pelepasan burung merpati pos secara simbolis.

DF sekaligus wujud realisasi mimpi Bang Ali untuk pergi mengunjungi Pasar Gambir. Dahulu, terdapat pesta niaga dan hiburan yang tersebar pada sejumlah wilayah di Jakarta. Salah satunya Pasar Gambir yang terkenal meriah.

Simak kisah Pekan Raya Jakarta, impian Ali Sadikin dan perputaran uang pada pameran ini.

2. Empat Indikator Jadi Alasan Pemerintah Cabut Status Pandemi Covid-19

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito memaparkan data pertimbangan pemerintah dalam mencabut status pandemi Covid-19. Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo mencabut status pandemi pada Rabu (21/6).

Wiku menjelaskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kriteria dalam menentukan keadaan pandemi. Kriteria tersebut adalah keadaan tidak biasa atau luar biasa, beresiko terhadap kesehatan internasional, dan membutuhkan koordinasi lintas negara.

"Dapat dikatakan Covid-19 sudah tidak termasuk kedaruratan masyarakat dan bencana nasional di Indonesia," kata Wiku dalam saluran resmi Sekretariat Presiden, Kamis (22/6).

Wiku memaparkan empat indikator terkait kondisi Covid-19 di dalam negeri, yang menjadi alasan pemerintah cabut status pandemi Covid-19.

3. Ekonom Ramal BI Tahan Suku Bunga di Tengah Sinyal Hawkish The Fed

Ekonom kompak memperkirakan Bank Indonesia tidak akan menaikkan suku bunga acuannya pada hari ini meski bank sentral AS, The Fed memberi sinyal hawkish pada pertemuan pekan lalu. Sebagai gantinya, BI kemungkinan akan menahan suku bunganya sampai akhir tahun tanpa ada pemangkasan untuk menstabilkan rupiah.

Siklus kenaikan suku bunga BI sudah berakhir sejak Februari dengan terus ditahan di level 5,75%. Sebagian besar ekonom memperkirakan kebijakan itu masih akan dipertahankan pada Rapat Dewan Gubernur (RGD) yang berlangsung hari ini, Kamis (22/6).

Pelaksanaan RDG kali ini berlangsung di tengah bayang-bayang kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed masih dua kali tahun ini yang dinilai akan membebani rupiah. Pengumuman BI keluar pada pukul 14.00 WIB.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat ruang kenaikan suku bunga BI kecil meski ada tekanan hawkish The Fed. Alasannya karena imbal hasil alias yield ril Indonesia, yakni yield obligasi dikurang inflasi, masih menarik. Apalagi, inflasi kemungkinan akan terus turun sehingga yield ril bisa tetap kompetitif.

Baca lebih lengkap soal ramalan ekonom mengenai sikap BI di tengah sinyal hawkish the Fed.

4. IHSG Turun Meski BI Tahan Suku Bunga, Sektor Keuangan Naik Sendirian

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berada dalam zona merah dengan penurunan 0,75% ke level 6.652 pada penutupan perdagangan Kamis (22/6). Volume perdagangan mencapai 20,4 miliar dengan nilai transaksi Rp 8,50 triliun dan frekuensi 1,16 juta kali.

Para investor aktif mentransaksikan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 513,7 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 439,3 miliar.

Adapun sektor keuangan menjadi satu-satunya sektor dalam zona hijau dengan kenaikan 0,18%. Di mana penguatan tertinggi dialami oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sebesar 3,05% ke posisi Rp 1.690.

Kenaikan itu seiring hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 21-22 Juni 2023 yang memutuskan mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Revers Repo Rate sebesar 5,75%.

Baca ulasan lengkap mengenai IHSG yang turun meski BI tahan suku bunga.

5. Insentif Minim, Asosiasi Ojol Anggap Gojek, Grab, hingga Maxim Untung

GoTo Gojek Tokopedia dan Grab mengurangi biaya bakar uang, termasuk insentif untuk pengemudi taksi dan ojek online alias ojol sejak tahun lalu. Asosiasi pengemudi online menilai, yang diuntungkan dari langkah ini justru aplikator.

GoTo Gojek Tokopedia mengurangi anggaran insentif dan pemasaran 34% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 2,8 triliun pada kuartal IV 2022. Lalu mengurangi lagi biaya ‘bakar uang’ 29% menjadi Rp 2,65 triliun pada kuartal I 2023.

Perusahaan berencana mengurangi ‘bakar uang’ 60% - 65% sepanjang tahun ini untuk menggenjot profit.

Ketua Umum Asosiasi Driver Online atau ADO Taha Syafariel menyampaikan, pada dasarnya, tidak semua pengemudi taksi dan ojek online atau ojol mendapatkan bonus dari aplikator seperti Gojek, Grab, Maxim, dan inDrive.

Simak pendapat asosiasi ojol mengenai pengurangan insentif.

 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...