Top News: Bisnis Pertashop Melayu, Beasiswa Pendidikan dari Grab

Aryo Widhy Wicaksono
14 Juli 2023, 05:55
Sales Area Manager Retail Bandung PT. Pertamina Sylvia Grace Yuvenna (kedua kanan) meninjau unit Pertashop di Gununghalu, Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (15/7/2020).
ANTARA FOTO/Novrian Arbi/foc.
Sales Area Manager Retail Bandung PT. Pertamina Sylvia Grace Yuvenna (kedua kanan) meninjau unit Pertashop di Gununghalu, Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (15/7/2020).

Paguyuban pengusaha Pertamina Shop atau lebih dikenal sebagai Pertashop, menemui Komisi VII DPR untuk mencari solusi terhadap bisnis mereka yang semakin layu.

Pada kesempatan ini, Syaiful, salah seorang mitra Pertashop asal Jepara, Jawa Tengah, tak kuasa menahan gundah.

Kepada anggota Dewan, Syaiful mengisahkan bagaimana ia bermimpi menjadi pengusaha sukses, saat pertama kali memunculkan niat menjadi mitra Pertashop. Sebuah layanan unit bisnis dari PT Pertamina (persero).

Namun, impian tersebut kandas lantaran perjalanan bisnis tak sesuai harapannya. Syaiful mengeluhkan sejak Pertashop miliknya buka, ia kesulitan tumbuh di tengah besarnya persaingan. Terutama dengan lahirnya sejumlah SPBU baru yang menjual BBM dalam beberapa jenis.

Dalam pertemuan ini, paguyuban menginginkan agar diberikan izin untuk menjual BBM jenis Pertalite atau RON 90 dengan harga non-subsidi. Kemudian, mereka juga ingin agar Pertashop dapat menjadi pangkalan untuk menjual gas elpiji tiga kilogram.

Berita mengenai kesulitan para mitra Pertashop untuk berkembang menjadi artikel terpopuler atau Top Stories di Katadata.co.id. Selain itu, simak juga artikel lainnya, mengenai ancaman sanksi dari Bank Indonesia terkait tarif QRIS 0,3 persen, dan beasiswa dari Grab.

Berikut Top Stories Katadata.co.id:

1. Babak-Belur Bisnis Kemitraan Pertashop, Menanti Revisi Kebijakan

Syaiful mendapatkan kesempatan hadir dalam rapat dengar pendapat dengan pimpinan dan anggota Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (10/7), bersama Paguyuban Pengusaha Pertashop Jawa Tengah dan Yogyakarta. Syaiful pun manfaatkan kesempatan ini untuk menuangkan keluh kesahnya.

Pada Pertahsop miliknya, ia hanya menjual BBM dengan RON tinggi sesuai dengan kebijakan Pertamina. Alhasil penjualan tak bisa didongkrak. Alih-alih meraih sukses ia malah mengalami kerugian.

"Meskipun kami adalah pengusaha Pertashop, tapi kami adalah petani dan buruh yang mencoba naik kelas tapi kena prank Pak," ujar Syaiful.

Syaiful bercerita ia membuka usaha Pertashop melalui bisnis kemitraan dengan Pertamina. Ia memperoleh modal pendirian Pertashop melalui pinjaman bank BUMN maupun BUMD yang menyediakan fasilitas kredit usaha rakyat alias KUR.

Bisnisnya terguncang setelah Pertamina menyetujui tiga izin pembangunan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di sekitar lokasi Pertashop miliknya.

Menurut Saiful, pembangunan SPBU yang menjual beberapa jenis BBM, termasuk BBM bersubsidi Pertalite menggusur pangsa pasar Pertashop yang hanya diberikan kewenangan untuk menjual BBM non subsidi Pertamax.

Simak lebih banyak cerita Syaiful dan bagaimana babak belur bisnis kemitraan Pertashop.

2. Para Analis Kompak Nilai 4 Saham Bank Kakap Masih Sangat Menarik

Saham empat bank kakap akhir-akhir ini agak berat untuk menanjak. Meski begitu para analis masih memberikan rekomendasi overweight pada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Head of Research Team II Mirae Asset Handiman Soetoyo menilai kinerja perusahaan di sektor keuangan, khususnya emiten perbankan akan terus menarik.

Menurutnya empat bank besar tersebut membukukan laba stabil pada Mei.

Sementara itu, pendapatan BBRI masih lesu akibat melonjaknya beban bunga dan provisi. BBCA dan BMRI kembali menjadi penerima manfaat utama dari kenaikan suku bunga, karena eksposur mereka yang cukup besar di segmen korporasi, sehingga otomatis menikmati imbal hasil pinjaman yang meningkat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...