Top Stories: OJK Antisipasi Fluktuasi Harga, WFH Demi Kurangi Polusi

Aryo Widhy Wicaksono
16 Agustus 2023, 10:42
Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (4/7/2023).
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.
Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (4/7/2023).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali mengonfirmasi tekadnya untuk meningkatkan kinerja pelaku industri, serta menjaga stabilitas Pasar Modal. Komitmen tersebut mereka realisasikan dengan menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 13 Tahun 2023 tentang Kebijakan dalam Menjaga Kinerja dan Stabilitas Pasar Modal dalam Kondisi Pasar yang Mengalami Fluktuasi Signifikan.

Aturan baru ini akan memperkuat POJK sebelumnya, yakni Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan.

Peraturan baru dari OJK ini menjadi salah satu artikel yang mendapatkan minat baca tinggi atau Top Stories Katadata.co.id. Selain itu, simak juga GOTO yang merevisi target baru EBITDA yang disesuaikan, serta hubungan bom atom ciptaan Openheimer dengan ancaman kehancuran dunia.

Berikut Top Stories Katadata.co.id:

1. OJK Atur Ulang Skenario Darurat Pasar Modal Antisipasi Fluktuasi Harga

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan kembali komitmen untuk meningkatkan kinerja pelaku industri dan menjaga stabilitas Pasar Modal.

Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, Aman Santosa, mengatakan komitmen itu diwujudkan dengan menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13 Tahun 2023 tentang Kebijakan dalam Menjaga Kinerja dan Stabilitas Pasar Modal dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi secara Signifikan (POJK 13/2023).

“POJK 13/2023 diterbitkan juga untuk menjawab tantangan atas tekanan pasar yang terjadi akibat krisis, pandemi, dan sentimen global atau domestik serta memitigasi dan mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan,” ujar Aman dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa (15/8).

Menurut Aman POJK juga diterbitkan untuk mengantisipasi fluktuasi pasar yang berpotensi memberikan tekanan terhadap stabilitas Pasar Modal. Lewat POJK ini otoritas ingin memastikan kinerja pelaku industri Pasar Modal terkendali.

Simak penjelasan lengkap Aman mengenai komitmen OJK atur ulang skenario darurat pasar modal.

2. GOTO Revisi Target Baru EBITDA Disesuaikan Tahun Ini

Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), menetapkan pedoman baru mengenai target EBITDA yang disesuaikan sepanjang tahun 2023 di kisaran minus Rp 3,8 triliun sampai Rp 4,5 triliun. Nilai ini direvisi dari target sebelumnya minus sebesar Rp 4,6 triliun sampai dengan Rp 5,3 triliun.

Sedangkan, untuk target EBITDA yang diesuaikan khusus di kuartal keempat saja tetap berdasarkan proyeksi awal yakni mulai positif. EBITDA merupakan perolehan laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Sebelumnya, GOTO menggunakan marjin kontribusi sebagai pendekatan dalam memahami kinerja.

Dalam pertimbangannya, Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo menuturkan revisi target EBITDA ini karena perusahan dalam enam kuartal berturut-turut terus mencatatkan kemajuan dari sisi metrik profitabilitas. Ini seiring dengan pengurangan insentif dan program pemasaran produk yang tidak produktif.

Simak penjelasan manajemen GOTO mengenai target baru EBITDA.

3. Faktor Berpengaruh ke Order Ojol Gojek, Grab, Maxim, inDrive

Beberapa aplikator ojol menerapkan level akun dan berpengaruh terhadap order. Bagaimana skema level akun mitra pengemudi ojek online di Gojek, Grab, Maxim, inDrive serta pengaruhnya?

Gojek Mitra pengemudi Gojek yang enggan disebutkan namanya, 42 tahun, menjelaskan terdapat empat akun level driver ojol, yakni basic, silver, gold, dan platinum. Perbedaan level berpengaruh terhadap jumlah order.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...