Makna Baju Adat Raja Surakarta Milik Jokowi saat Upacara 17 Agustus

Lavinda
Oleh Lavinda
17 Agustus 2023, 12:43
Jokowi
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) selaku inspektur upacara didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri), Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kanan) didampingi Wuri Estu Handayani (kanan) memberikan hormat saat pengibaran bendera Merah Putih dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2023).

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggunakan pakaian adat Ageman Songkok Singkepan Ageng saat Upacara Detik-detik Proklamasi pada peringatan Hari ulang Tahun atau HUT RI ke-78 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/8).

Berdasarkan keterangan Sekretariat Presiden, pakaian tersebut adalah pakaian kebesaran Panglima Raja Pakubuwono Hadiningrat. Pakaian ini merupakan posisi tinggi dalam struktur keraton Surakarta atau Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Panglima dapat diartikan pemimpin atau komandan. Sedangkan Pakubuwono Hadiningrat adalah gelar yang dikenakan oleh raja-raja Keraton Surakarta.

Dalam konteks keraton, Panglima Raja bukan seorang pemimpin militer dalam arti konvensional, melainkan seorang pejabat tinggi yang memegang peran penting dalam hierarki keraton.

Tokoh itu memiliki tugas-tugas tertentu, dan simbol-simbol kebesaran yang dikenakan saat upacara-upacara keraton.

Dalam konteks budaya Jawa, terutama keraton di Yogyakarta dan Surakarta, ada beberapa istilah-istilah yang berkaitan dengan busana atau atribut yang dikenakan oleh para pejabat atau abdi dalem keraton.

Berikut beberapa istilah dan makna atribut pakaian adat Surakarta:

  • Ageman. Ini merupakan pakaian atau atribut yang dikenakan sebagai tanda pangkat atau kedudukan seseorang di dalam struktur keraton.
  • Songkok, yang merupakan sejenis topi yang dikenakan sebagai bagian dari pakaian tradisional di beberapa daerah di Indonesia.
  • Singkepan. Dalam konteks Keraton Yogyakarta, singkepan merupakan busana adat yang terbuat dari bahan halus dan biasanya dikenakan oleh abdi dalem dengan kedudukan tertentu.
  • Ageng. Kata 'ageng' dalam bahasa Jawa berarti 'besar' atau 'utama'.

Oleh karena itu, ketika disebutkan dalam konteks atribut atau busana keraton, bisa jadi mengacu pada versi yang lebih mewah atau utama dari busana atau atribut tersebut.

Pakaian adat tersebut, digunakan pada acara Enggar Eggar soho Tedhak Loji, yang artinya ketika Raja keluar dari Keraton dengan menaiki kereta kuda, diikuti dengan perangkat keraton untuk terjun langsung melihat kondisi kawulo atau masyarakat.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...