Sudirman Said Rilis Buku Soal Etik, akan Bagikan ke Tiga Paslon
Mantan Menteri ESDM Sudirman Said meluncurkan buku berjudul Bergerak dengan Kewajaran: Antologi Kedua Pemikiran Sudirman Said. Hampir sama dengan buku pertamanya, Berpihak pada Kewajaran, ia kembali memakai kata kewajaran.
Frasa itu kembali ia angkat berdasar keyakinan bahwa norma tertinggi adalah etik atau kewajaran yang mulai ditinggalkan oleh masyarakat, bahkan negara.
Buku ini sendiri berisi perspektif Sudirman Said soal kondisi negara setelah ia lengser dari posisi Menteri ESDM, di periode 2016–2022.
“Tentu tidak ada satu definisi kepatutan yang sifatnya tetap. Tapi ukurannya gampang saja. Cek kiri kanan, apakah jadi kontroversi dan menerima penolakan dari sebagain besar warga?,” kata Sudirman saat ditemui wartawan di Jakarta Selatan, Kamis (30/11).
Sudirman juga menyatakan bahwa kewajaran ini adalah standar tertinggi, terutama dalam urusan kepempinan. Bila seseorang hanya menfandalkan aturan hukum, menurut Sudirman, aturan hukum itu kenyataannya bisa diubah-ubah.
Lelaki yang juga menjabat Co-captain Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) ini tidak menampik bahwa sedang ada masalah dalam sistem ketatanegaraan sekarang. Hal tersebut menurutnya sudah menyebabkan keguncangan di masyarakat.
“Kita tahu dalam level tertentu tata negara kita cukup baik. Sampai pada di titik kepentingan diri dan keluarga si pimpinan paling tinggi kemudian diotak atik. Kalau ini sepakbola, gawangnya digeser-geser ini,” katanya.
Meski demikian, Sudirman menyatakan peluncuran buku ini tidak terkait dengan tahun politik. Buku ini awalnya bakal terbit bertepatan dengan ulang tahun Sudirman Said ke-60, yang jatuh pada April 2023 lalu. Namun, ia mengaku akan mengirimkan buku ini kepada tiga calon presiden dan tiga calon wakil presiden yang akan berkontestasi dalam Pemilu 2024.
“Enam orang hampir semuanya kenal ya, tapi saya tidak kenal dekat dengan Mas Gibran. Tapi sama bapaknya deket. Boleh, nanti saya kirim,” ucapnya.