Ganjar Janji Reformasi Kepolisian untuk Atasi Terorisme hingga TPPU
Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mengusulkan reformasi kepolisian dalam bidang siber untuk mengatasi berbagai masalah kriminal nasional hingga internasional saat debat capres pada Minggu (7/1). Reformasi ini dilakukan dalam hal penguatan sistem siber.
“Bahkan keamanan di kepolisian saya kira perlu institusi siber yang dipimpin oleh jenderal bintang tiga dan kita perlu duta besar siber,” kata Ganjar Pranowo dalam Debat Ketiga Capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).
Beberapa masalah yang ia sebutkan misalnya terorisme, narkoba, dan pinjaman online. Selain itu juga masalah ekkerasan seksual dan tindak pidana pencucian uang.
“Reformasi kepolisian betul-betul harus mengantisipasi ini. Dengan penguatan sistem siber dan pengembangan SDM siber yang kuat, polisi yang mengabdi masyarakat betul-betul bisa mengayomi,” kata Ganjar.
Selain reformasi kepolisian, mantan gubernur Jawa Tengah ini juga menawarkan pertahanan 5.0. Ganjar mendefinisikan istilah ini sebagai sebuah teknologi sakti, mulai dari rudal hypersonic, senjata siber, sensor kuantum, dan sistem senjata otonom.
Menurut Ganjar, hal ini bisa tercapai bila anggaran Kementerian Pertahanan berkisar 1–2% dari PDB Indonesia. Dengan angka tersebut, ia menghitung Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF) bisa tercapai.
“Yang mengerikan, saya khawatir pada 2024 ini tidak akan tercapai,” ujar Ganjar dalam Debat Ketiga Capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).