Jokowi Berencana Perpanjang Bansos Beras hingga Kuartal III 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali berencana memperpanjang penyaluran bantuan pangan beras 10 kilogram (kg) per bulan kepada sekitar 22 juta penerima manfaat hingga kuartal III tahun ini.
Jokowi telah mengunci komitmen penyaluran bantuan beras 10 kg per bulan hingga Juni 2024. Presiden mengatakan penyaluran bansos tersebut dapat diperpanjang jika anggaran mencukupi.
“Sementara sampai Juni. Nanti kalau APBN kita hitung-hitung cukup, bisa dilanjutkan lagi,” kata Jokowi, dikutip dari siaran pers pada Selasa (30/1) saat Jokowi menyerahkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Purwomartani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin, (29/1).
Dalam sambutannya, Jokowi menjelaskan upaya pemerintah mengucurkan bantuan pangan adalah untuk menekan dampak kenaikan harga beras karena gagal panen.
“Di semua negara itu harga berasnya terkerek naik semuanya, naik. Karena apa? Panennya banyak yang gagal,” ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan kegagalan panen karena perubahan iklim menyebabkan 22 negara menghentikan kebijakan ekspor berasnya untuk mengamankan pasokan domestik.
“Oleh sebab itu, kita kesulitan untuk membeli beras di negara-negara lain karena beras mereka dipakai sendiri untuk rakyatnya,” kata Jokowi.
Dia meminta para petani agar meningkatkan produktivitas padi agar mendongkrak suplai beras di dalam negeri. Diharapkan pasokan beras bisa melimpah sehingga harga mampu ditekan.
“Kalau produktivitas padi kita turun seperti tahun kemarin, harga pasti otomatis naik karena suplainya tidak cukup,” ujar Jokowi.
Rencana menambah masa termin penyaluran bantuan beras sejatinya hanya berlaku sampai pada Maret 2024. Adapun penyaluran bantuan pangan tersebut telah disalurkan sejak bulan April 2023.
Jokowi mengumumkan kebijakan memperpanjang bantuan beras saat melakoni kunjungan kerja ke Gudang Bulog Batu Cermin, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada Senin, 4 Desember tahun lalu.
“Jadi nanti bulan Januari, Februari, Maret diberikan lagi,” kata Jokowi, dalam siaran pers pada Senin (4/12).
Pemerintah juga tengah mematangkan rencana pengadaan 1,5 juta ton beras impor untuk menjalankan program pemberian bantuan beras 10 kg mulai Januari sampai dengan Juni 2024. Bantuan penyaluran beras ini menyasar kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Guna memperlancar arus pengiriman beras impor, pemerintah akan mengatur mekanisme insentif berupa potongan bea masuk kepada Perum Bulog selaku pihak importir senilai Rp 450 per kg.
Adapun selisih kekurangan tersebut bakal dibayar oleh Kementerian Keuangan. pemberian stimulus itu bertujuan untuk menjaga harga beras tetap terjangkau di tengah kurs rupiah yang kian mendekati Rp 16 ribu per dolar Amerika Serikat (AS).