Gedung ESDM Retak Imbas Proyek BSI Tower, Menteri Arifin Pindah Kantor
Pembangunan proyek BSI tower menyebabkan adanya retakan dan penurunan gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kondisi tersebut menyebabkan Menteri ESDM Arifin Tasrif pindah kantor untuk sementara.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, mengatakan Menteri Arifin Tasrif untuk sementara berkantor di Gedung Chairul Saleh atau gedung Kantor Sekretariat Jenderal (Setjen).
"Mulai kemarin berkantor di ruang belakang, di Gedung Chairul Saleh," kata Agus di Jakarta, Rabu (31/1).
Retaknya Gedung Heritage Kementerian ESDM diduga akibat proyek konstruksi BSI Tower yang dikerjakan PT PP. Agus mengatakan, saat ini sedang dilakukan penelitian dan pemeriksaan terhadap kondisi gedung apakah membahayakan atau tidak.
Sebagai informasi, saat ini kantor Kementerian ESDM berada di tengah dua proyek besar, yakni MRT Jakarta dan proyek BSI Tower.
“Dari teman-teman PP sudah menyampaikan untuk melakukan, meminta, melihat bagaimana sih kondisi bangunan ini, dan sudah dilakukan kesempatan untuk melakukan pembuktian, penelitian atas kerusakan-kerusakan yang terlihat apakah ini nanti membahayakan atau enggak,” ucapnya.
Agus mengatakan Kementerian ESDM telah menggelar rapat untuk merestorasi kerusakan dengan Kementerian PUPR, Dinas Cagar Budaya DKI Jakarta, hingga kontraktor BSI Tower, yakni PT PP. Kementerian PUPR tengah melakukan analisis untuk menjadwalkan proses restorasi.
Dia mengatakan, Kementerian PUPR memproyeksi proses kerusakan akan semakin parah apabila nantinya pembangunan Kantor BSI memasuki tahap pengeboran tanah untuk pembangunan basement. Rencana proses restorasi dan perbaikan Gedung Heritage Kementerian ESDM bakal berlangsung sampai April 2024 mendatang.
“Ini dari sisi konstruksi tadi disampaikan masa yang paling kritis adalah pada saat nanti bikin basementnya, kira-kira 1-2 bulan, Februari, Maret, April lah," kata Agus.
Sedangkan, Sekretaris Perusahaan PT PP Bakhtiyar Efendi mengatakan pihaknya sementara waktu telah menghentikan pekerjaan proyek konstruksi BSI Tower. “Kami saat ini tengah mengevaluasi bersama ahli geoteknik dan didampingi oleh PUPR dalam mengantisipasi settlement ini agar terkendali ke depannya," kata Bakhtiar, Rabu (31/1) seperti dikutip dari Antara.
Bakhtiyar mengatakan, hal ini telah dikoordinasikan dengan Kementerian ESDM sebelumnya sehingga merekomendasikan Gedung Heritage dikosongkan untuk evaluasi dan restorasi sementara waktu. "Sedangkan dari Kementerian PUPR menyampaikan akan melakukan pendampingan dalam proses perbaikan Gedung Heritage," katanya.