Rupiah Melemah 15.743 per Dolar AS, Tersulut Sikap Hawkish The Fed

 Zahwa Madjid
6 Februari 2024, 09:46
Rupiah
ANTARA FOTO/Mecca Yumna/Ak/Spt.
Petugas menunjukkan sejumlah lembaran 100 dolar Amerika Serikat di Dolarasia Money Changer Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Senin (8/1/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali melemah 0,22% ke level 15.743 per dolar AS pada awal perdagangan Selasa (6/2). Pelemahan diperkirakan akan berlanjut pada perdagangan hari ini.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra menilai rupiah masih berpotensi melemah terhadap dollar AS hari ini karena masih karena data tenaga kerja AS yang solid. Hal ini mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga AS yang dalam tahun ini.

“Ini ditambah dengan data PMI sektor jasa AS bulan Januari yang dirilis semalam, juga menunjukkan angka yang solid,” ujar Ariston kepada Katadata.co.id, Selasa (6/2).

Ariston pun menilai indeks dolar AS juga masih terlihat menguat pagi ini dengan angka di atas 104,40. “Pekan lalu, indeks dolar AS bertengger di angka 103 an,” ujarnya.

Analis pasar uang Lukman Leong pun memperkirakan rupiah akan kembali melemah terhadap dolar AS yang menguat setelah data ISM service AS jauh lebih kuat dari perkiraan.

“Sementaar itu indeks dolar AS mencapai rekor tertinggi dalam 11 minggu oleh pernyataan hawkish ketua bank sentral AS The Federal Reserve, Jerome Powell,” ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Selasa (6/2).

Melansir Reuters ketua bank sentral AS The Federal Reserve, Jerome Powell mengatakan The Fed bersikap hati-hati dalam memutuskan kapan akan memangkas suku bunga acuannya. Ekonomi yang kuat menurut Powel memberikan waktu bagi para bankir bank sentral untuk membangun keyakinan bahwa inflasi akan terus turun.

“Hal yang bijaksana untuk dilakukan adalah memberi waktu dan melihat bahwa data mengonfirmasi bahwa inflasi turun menjadi 2% secara berkelanjutan,” kata Powell kepada CBS acara berita "60 Minutes" dalam wawancara yang ditayangkan Minggu malam (4/2)

Melihat pergerakan mata uang Asia, sebagian besar menguat terhadap dolar AS. Melansir Bloomberg, baht Thailand menguat 0,12%, yuan Cina menguat 0,02%, peso Filipina menguat 0,01%, dolar Singapura menguat 0,08%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, yen Jepang menguat 0,09%.

Data Produk Domestik Bruto Kuartal 4 2023

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,04% yoy pada triwulan IV 2023. Nilai itu meningkat tipis dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp 5,01% yoy.
Menurut Ariston hasil data PDB Indonesia kuartal keempat kemarin yang di atas 5% bisa menahan pelemahan rupiah hari ini. “Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sesuai target dan di atas angka pertumbuhan negara-negara lainnya,” ujarnya

Maka dari itu ia memperkirakan potensi pelemahan rupiah ke arah 15.730-15.750, dengan potensi support di sekitar 15.680 hari ini.  Rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang 15.700-15.800.

Lukman pun menilai Hasil PDB kemarin relatif sesuai dengan ekspektasi. Namun hasil data tersebut tidak cukup kuat untuk mendorong rupiah bergerak menguat pada perdagangan hari ini.

“Pertumbuhan berhasil tetap di atas 5% adalah cukup positif namun tidak cukup untuk mendukung rupiah yg tertekan oleh penguatan dolar AS dan kekhawatiran investor menjelang pemilihan presiden 2024,” ujar Lukman.



Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...