Jokowi Targetkan Pembangunan IKN Nusantara Jadi Cermin Budaya Nasional
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pembangunan Istana Presiden di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur, bertujuan untuk menghadirkan bangunan istana kepresidenan bernuansa peradaban asli nasional tanpa unsur kolonial. Jokowi mengatakan pendirian Istana Presiden di IKN dibangun dengan kerja dan produk bahan baku dalam negeri.
“Ini dilakukan oleh anak-anak bangsa sendiri, dan ini akan menimbulkan sebuah kebanggaan, harga diri,” kata Jokowi saat menyampaikan sambutan pada groundbreaking kantor BPJS Kesehatan di IKN Nusantara pada Jumat (1/3).
Jokowi menceritakan, dirinya kerap mendapat sanjungan dari para pimpinan negara yang berkunjung ke sejumlah Istana Kepresidenan, seperti Istana Merdeka Jakarta, Istana Kepresidenan Cipanas, Istana Bogor hingga Gedung Agung Istana Kepresidenan Yogyakarta. Sayangnya, ia menyebut bangunan tersebut tidak bisa dibanggakan lantaran bukan buatan Indonesia.
“Kadang-kadang saya mendapat tamu presiden atau perdana menteri yang masuk ke istana. Kemudian mereka bertanya ‘wah gedungnya bagus ya’. Saya tidak bisa jawab apa-apa karena memang itu peninggalan dari kolonial Belanda,” kata Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan pendirian Istana Presiden di IKN sebagai momentum memunculkan gedung presiden yang bukan peninggalan kolonial. Kantor Presiden baru ini diharapkan menjadi ikon Ibu Kota Nusantara, terutama dengan adanya burung Garuda yang menjadi simbol infrastruktur di tengah Kota Nusantara.
“Inilah salah satu hal yang ingin dikerjakan sehingga kita punya kebanggan terhadap diri kita sendiri. Kepribadian dalam budaya,” ujar Jokowi.
Pada sesi kunjungan kerja di IKN hari ini, Jokowi juga meninjau progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan IKN yang kini telah mencapai 74%. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Diana Kusumastuti, menjelaskan bahwa pembangunan struktur bangunan utama telah selesai. Pembangunan kini tengah berfokus pada pemasangan baja serta bilah-bilah sayap Garuda yang menjadi bagian penting dari konstruksi.
"Saat ini bilah-bilah ini sudah terpasang 1.282 dari 4.650, jadi kira-kira sepertiganya. Dan kami harapkan nanti untuk sayap burung Garuda ini bisa selesai di akhir Maret ini," kata Diana dalam siaran pers, Jumat (1/3).
Selain itu, Diana menekankan pentingnya pembangunan Kantor Presiden yang ramah lingkungan dan cerdas, di samping pembangunan interiornya. Diana berharap, Kantor Presiden di IKN bisa selesai dan fungsional pada Juni untuk digunakan dalam Upacara Peringatan Kemerdekaan ke-79 RI.
Kendati menghadapi beberapa kendala, terutama terkait logistik dan pemasangan baja dan bilah, Diana tetap optimistis bahwa pembangunan akan selesai tepat waktu. "Saya masih optimistis untuk bisa selesai, fungsional, tapi nanti masih ada sedikit-sedikit tambahan, mungkin untuk lanskapnya," ujar Diana.