KSP Sebut Jokowi akan Pimpin Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memimpin tim transisi dari pemerintahan Kabinet Indonesia Maju ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ngabalin mengatakan peran Jokowi di pucuk pimpinan tim transisi akan memberikan jaminan masa peralihan berjalan mulus dan tepat waktu. “Insyaallah tim transisi akan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo,” kata Ngabalin di Kantor Staf Presiden pada Senin (1/4).
Namun Ngabalin memastikan tugas dan kewenangan tim transisi nantinya akan menjadi hak prerogatif Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
“Ini sedang dibuat kewenangannya, semua ada pada prerogatif presiden,” ujar Ngabalin.
Peran sentral Jokowiusai presiden juga pernah disinggung oleh Wakil Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra.
Dia mengatakan figur Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih bisa berperan dalam pemerintahan saat sudah tak menjabat presiden. Menurut Yusril, Jokowi bisa menjadi penasihat Prabowo-Gibran usai tak lagi menjabat mulai 20 Oktober mendatang.
Yusril menyebut sosok Jokowi dapat mengisi peran sebagai figur yang memberikan pertimbangan, saran dan pendapat kepada Prabowo-Gibran. Menurut Yusril, Jokowi bisa melaksanakan hal tersebut tanpa harus bergabung ke dalam struktur pemerintahan nantinya.
"Itu normal saja walaupun beliau tidak duduk di struktur pemerintahan, tapi dapat tetap mengambil satu peran untuk memberi masukan," kata Yusril di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan pada Rabu (20/3).
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu menambahkan, peran Jokowi untuk memberikan nasehat kepada Prabowo-Gibran merupakan hal lumrah. Pilihan itu pun menurut dia tidak melanggar aturan apapun.
"Bisa saja sebenarnya, artinya dari luar kabinet bisa memberi nasehat, pendapat, masukkan kepada presiden dan wakil presiden terpilih," ujar Yusril.