Hilal Tidak Terlihat di Beberapa Daerah, Idul Fitri Jatuh Rabu Besok

Syahrizal Sidik
9 April 2024, 21:50
Hilal Tidak Terlihat di Beberapa Daerah, Idul Fitri Jatuh Rabu Besok
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz
Petugas melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi DKI Jakarta, Jakarta.
Button AI Summarize

Hasil sidang Isbat Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1445 Hijriah atau Idul Fitri jatuh pada Rabu besok, 10 April 2024 kendati terdapat beberapa daerah di Indonesia yang belum melihat kemunculan hilal. 

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan Kemenag selalu menggunakan dua metode dalam menentukan bulan baru atau hilal, yang saling melengkapi dan tidak bisa dinegasikan, yaitu hisab yang sifatnya informatif dan pengamatan langsung (rukyatul hilal), untuk mengonfirmasi hasil hisab.

Posisi hilal saat ini sudah memenuhi ketentuan ketinggian hilal minimal 3° dengan sudut elongasi 6,4°. Pada saat ini, ketinggian hilal sudah berada di antara 4° 52‘ 43“ sampai dengan 7° 37‘ 50“, dan elongasi antara 8° 23‘ 41“ sampai 10° 12‘ 56“. 

“Oleh karena itu, berdasarkan hisab posisi hilal Indonesia sudah masuk kriteria, disepakati 1 Syawal tahun 1445 Hijriah jatuh pada Rabu, 10 April 2024,” kata Yaqut Qoumas, dalam konferensi pers, Selasa (9/4).

Menag Yaqut menambahkan, penentuan awal bulan Qomariyah atau sistem penanggalan yang berdasarkan peredaran bulan dalam Islam membutuhkan tiga disiplin ilmu sekaligus. Yaitu, ilmu astronomi, ilmu ijtihad atau menggunakan akal, pikiran, dan fisik, serta ilmu fiqih yang berdasarkan hukum dan dalil-dalil. 

"Idul Fitri menyangkut keputusan banyak pihak, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat pada umumnya, maka keterlibatan pemerintah menjadi mutlak diperlukan," ujar dia.

Meski Idul Fitri diputuskan besok, terdapat beberapa daerah yang belum terlihat hilal sebagai berikut: 

1. Lampung 

Kantor Wilayah Kementerian Agama Lampung menyebut setelah melakukan pemantauan di Institut Teknologi Sumatera (Itera), hilal 1 Syawal tidak terlihat karena adanya awan mendung di ufuk.

"Tadi kita sudah amati sekitar 5-7 menit, tetapi hilal tidak terlihat, karena adanya awan di ufuk," kata Kepala Kanwil Kemenag Lampung Puji Raharjo, di Bandarlampung, Selasa.

Dia menjelaskan dalam menentukan awal Syawal, memang pemerintah menggunakan metode rukyatul hilal, yang diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia, yang menjadi bagian tugas dan fungsi Kemenag. "Jadi laporan dari sini (Lampung) juga akan menentukan sidang isbat 1 Syawal 1445 Hijriah di tingkat pusat," katanya. 

2. Banjarmasin 

Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan menyampaikan pemantauan hilal yang dipusatkan di Kota Banjarmasin guna menentukan awal bulan Syawal 1445 H terkendala awan tebal hingga tidak terlihat meski tingginya di atas enam derajat.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...