Prabowo: Kami Butuh Kekuatan NU untuk Jalankan Pemerintahan Baru
Presiden terpilih Prabowo Subianto menyatakan, pihaknya membutuhkan kekuatan organisasi keagamaan Islam seperti Nadhatul Ulama (NU) untuk menjalankan pemerintahan selanjutnya.
“Kami membutuhkan kekuatan NU, kekuatan ormas-ormas Islam yang moderat, kekuatan Islam yang inklusif, rahmatan lil alamin, yang tidak punya rasa rendah diri dan mempunyai kepercayaan besar,” kata Prabowo dalam sambutannya pada Halal Bihalal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta pada Minggu (28/4).
Tidak hanya dari ormas Islam, Prabowo juga membutuhkan kekuatan dan dukungan dari unsur agama lain, seperti Hindu, Nasrani, Budha. “Seluruh kelompok di Indonesia kita bersama-sama akan menjaga keselamatan bangsa,” ujarnya.
Prabowo juga mengatakan, terpilihnya dia dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden serta Wakil Presiden Terpilih 2024-2029 membutuhkan kekuatan besar.
“Alhamdulillah rakyat telah mengambil keputusan serta mandat kepada Prabowo dan Gibran. Tapi kami hanya tokoh, tidak mungkin hanya dua orang yang akan menyelesaikan bangsa, kami maju dengan kesadaran bahwa kami didukung oleh suatu kumpulan tokoh, tokoh kumpulan kekuatan yang sangat besar,” ucapnya.
Persiapan Sebelum Dilantik Menjadi Presiden RI
Sambil menunggu pelantikan presiden pada Oktober mendatang, dirinya akan menyiapkan diri. “Saat-saat ini, masih menunggu penyerahan mandat final pada 20 Oktober 2024. Saat ini kami gunakan sebenar-benarnya untuk menyiapkan diri,” kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga akan mempelajari segala masalah dan mengumpulkan segala unsur untuk merumuskan langkah ke depan. “Sehingga pada 20 Oktober nanti dengan penyerahan mandat itu, tidak akan ada yang vakum dan tidak ada waktu yang terbuang,” ujarnya.
Sebagai informasi, acara Halal Bihalal ini diselenggarakan di gedung PBNU di Menteng, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri Prabowo, keluarga NU dan sejumlah pejabat penting.
Berdasarkan pidato Prabowo, terdapat beberapa menteri yang hadir mulai dari Menteri Agama Yaqut Cholil, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, serta Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi.
Hadir pula Kapolri Listyo Sigit, Jenderal TNI Agus Subiyanto, Mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa serta sejumlah duta besar negara sahabat. Seperti, Duta Besar Palestina, Arab Saudi, India, Singapura, Uni Eropa, Brazil, Yordania, Maroko, Malaysia, hingga Inggris Raya.