Awal Pekan, Rupiah Kembali Menguat jadi Rp 16.083 per Dolar AS

 Zahwa Madjid
6 Mei 2024, 09:37
Petugas menunjukkan uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Indorate Prima Javalas, Jakarta, Kamis (18/4/2024). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp16.179 per dolar AS, menguat 41 poin atau 0,25 persen dari perdagangan sebelumnya.
Fauza Syahputra|Katadata
Petugas menunjukkan uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Indorate Prima Javalas, Jakarta, Kamis (18/4/2024). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp16.179 per dolar AS, menguat 41 poin atau 0,25 persen dari perdagangan sebelumnya.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Nilai tukar rupiah menguat 0,63% ke level 16.083 pada awal perdagangan Senin (6/5). Para pengamat menilai penguatan rupiah akan berlanjut hari ini.

Analis pasar uang, Lukman Leong menilai rupiah akan bergerak datar dengan kecenderungan menguat terbatas terhadap dolar AS. Hal ini disebabkan oleh dolar yang lesu setelah data ekonomi AS yang lebih lemah pada perkiraan pasar.

“Sementara dari dalam negeri, para investor menantikan data pertumbuhan ekonomi  Indonesia triwulan I yang akan dirilis siang ini,” ujar Lukman.

Rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang 16.000-16.150. Pengamat pasar uang Ariston Tjendra pun menilai rupiah berpotensi menguat hari ini terhadap dolar AS.

Pada perdagangan Jumat (3/5) rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat 0,46% ke level 16.185. Lukman menilai dolar Amerika melemah pasca- pertemuan bank sentral AS The Fed atau FOMC. 

Otoritas moneter ini mempertahankan suku bunga acuan dan belum berencana menaikkannya dalam pertemuan ke depan.  Adapun data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat (3/ 5) menunjukkan pertumbuhan jumlah orang yang dipekerjakan di luar sektor pertanian dan pemerintahan di AS untuk bulan April, melambat dibandingkan bulan sebelumnya. 

Tidak hanya itu, pertumbuhan upah per jam juga melambat dan tingkat pengangguran juga lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Menurut Ariston, hasil ini menaikan ekspektasi pasar soal rencana pemangkasan suku bunga acuan AS di tahun ini. 

“Data ini juga bisa mengonfirmasi sinyal dari Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell pasca rapat moneter The Fed bahwa tidak ada kenaikan suku bunga tahun ini,” ujar Ariston.

Dari dalam negeri, ia menilai data PDB Q1 bisa menunjukkan angka pertumbuhan masih di sekitar 5%. “Artinya pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bagusini bisa turut memberikan sentimen positif ke rupiah hari ini,” ujarnya

Potensi penguatan rupiah hari ini ke arah 16.000, dengan potensi resisten di kisaran 16.130. Pergerakan mata uang Asia pun bervariasi. 

Melansir Bloomberg, baht Thailand menguat 0,02%, yuan Cina menguat 0,43%, rupee India menguat 0,05%, peso Filipina menguat 0,30%, dan won Korea menguat 0,44%. Sementara dolar Singapura melemah  0.11%, dolar Hong Kong 0,04%, dan yen Jepang anjlok 0,35%.

Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...