BPKP Lapor Kinerja ke Jokowi: Kami Selamatkan Uang Negara Rp 78 T

Muhamad Fajar Riyandanu
22 Mei 2024, 12:25
bpkp, jokowi, apbn
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh memberikan sambutan saat pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah (Rakornas Wasin) 2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/5/2024).
Button AI Summarize

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melaporkan hasil kinerja kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (22/4).

Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh mengatakan pihaknya telah menghasilkan penyelamatan keuangan negara senilai Rp 78,68 triliun sepanjang tahun 2020 hingga kuartal I 2024.

Selain itu, BPKP juga menyampaikan adanya penghematan belanja negara senilai Rp 192,93 triliun serta optimalisasi penerimaan negara senilai Rp 38,75 triliun pada periode yang sama.

"Dalam pelaksanaan pengawasan, kami konsisten memposisikan diri sebagai bagian dari problem solver, bukan pihak yang sekadar mencari kesalahan," kata Yusuf dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern 2024 di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (22/5).

Dia mengatakan fungsi peng pengawasan internal berhasil mendorong berbagai capaian positif. Sebagai contoh, pada bidang infrastruktur, BPKP telah mengawal perkembangan penyelesaian 204 Proyek Strategis Nasional (PSN).

Yusuf mengatakan pihaknya tidak hanya mengawal selesainya pembangunan fisik, melainkan juga ikut memastikan bahwa infrastruktur PSN dapat menghasilkan perbaikan mobilitas dan pengurangan biaya logistik. "Sehingga tercipta peningkatan aktivitas ekonomi," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Jokowi meyampaikan bahwa BPKP memiliki peran penting dalam upaya mengawal kesinambungan pembangunan. Dia mengatakan sasaran kinerja BPKP dan pengawas internal bukan untuk mencari kesalahan.

"Sehingga mestinya diberikan arahan yang benar, diberikan tuntunan yang tepat, bukan memasang jebakan. Mestinya diberitahu di awal jika ada yang keliru," kata Jokowi.

Dia mengatakan tantangan negara semakin berat karena program dan belanja pemerintah bakal semakin besar. Jokowi pun berharap BPKP dapat berinovasi dalam penggunaan teknologi untuk menebalkan fungsi pengawasan.

"Kompetisi antarnegara akan semakin ketat. Bukan negara besar mengalahkan negara kecil atau negara maju mengalahkan negara berkembang. Saat ini negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat," ujar Jokowi.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...