Pemerintah Dorong Integrasi Transportasi Dukung Mobilitas Perkotaan

Muhamad Fajar Riyandanu
28 Mei 2024, 18:40
Pemerintah
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.
Kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Button AI Summarize

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendorong percepatan kolaborasi lintas sektor baik pemerintah, swasta, maupun akademisi untuk menciptakan solusi komprehensif bagi mobilitas perkotaan yang lebih progresif. Menurut Ma'ruf sistem transportasi cerdas diharapkan diharapkan juga bisa mengurangi kemacetan, emisi gas rumah kaca, dan pemakaian energi, serta meningkatkan keselamatan.

Lebih jauh Ma’ruf mengatakan pemerintah sudah mulai berinisiatif lebih awal dengan memadukan desain sistem transportasi cerdas dan kota pintar ke dalam pembangunan Nusantara. Sebagai ibu kota negara Indonesia yang baru Nusantara diharapkan bisa menjadi pionir kota berbasis transportasi cerdas dan berkelanjutan yang dapat menginspirasi pembangunan serupa di kota-kota lain.

"Saat ini, pemerintah telah berupaya mendukung pengembangan inovasi teknologi ini, di antaranya melalui penetapan kebijakan standar mobil listrik, program insentif kendaraan listrik, dan program pendorong transisi lainnya," kata Ma'ruf saat memberikan sambutan acara Forum Sistem Transportasi Cerdas Asia Pasifik ke-19 tahun 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) pada Selasa (28/5).

Ma’ruf menganggap meningkatnya populasi menambah tantangan global yang dihadapi penduduk dunia semakin kompleks. Beberapa isu seperti kepadatan penduduk, kerusakan lingkungan, dan disrupsi teknologi informasi menuntut solusi inovatif.

Lebih jauh, tingginya tingkat urbanisasi juga telah memperbesar ketimpangan ekonomi dan sosial di perkotaan. Situasi ini membuat ketidakmerataan fasilitas transportasi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat.

"Oleh karena itu, upaya pemerataan dan peningkatan akses terhadap sistem transportasi yang aman, terjangkau, dan ramah lingkungan kepada masyarakat tentunya perlu menjadi fokus perhatian," ujar Ma'ruf.

Senada dengan Ma'ruf, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan tingkat populasi dunia saat ini berkembang sangat pesat, dengan mayoritas penduduk tinggal di perkotaan. Budi memproyeksikan akan ada dua pertiga penduduk dunia akan tinggal di perkotaan pada 2050. 

Hal ini menghadirkan tantangan bagi sektor transportasi, seperti kemacetan lalu lintas, kecelakaan, terhambatnya layanan angkutan barang, dan polusi gas karbon.  "Sistem transportasi cerdas dapat mengatasi masalah-masalah ini dengan menggunakan berbagai teknologi," kata Budi.

Menurut Budi, konektivitas regional di era transportasi berbasis digital memerlukan pengembangan kebijakan dan strategi yang mempertimbangkan keragaman kebutuhan dan tantangan setiap negara.

Dia menyebut bahwa integrasi berbagai moda transportasi menjadi prioritas saat ini. "Dengan menciptakan sistem transportasi yang efisien dan berkelanjutan di Asia dan Pasifik, kita dapat memajukan solusi transportasi multimoda," ujar Budi.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...