Jokowi: Hitungan Pembangunan MRT Jakarta Lebih Mahal dari Kereta Cepat

Muhamad Fajar Riyandanu
4 Juni 2024, 10:41
Jokowi
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/Spt.
Rangkaian kereta MRT memasuki Stasiun Blok M BCA, Jakarta, Jumat (31/5/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut biaya pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta lebih tinggi dibandingkan ongkos pendirian proyek kereta cepat Whoosh Jakarta-Bandung. Menurut Jokowi dana investasi MRT Jakarta berada di kisaran Rp 1,1 - Rp 2,3 triliun per kilometer (km). 

Lebih jauh, Jokowi mengatakan dana untuk MRT lebih besar dari kebutuhan dana untuk konstruksi kereta cepat Whoosh sekira Rp 780 miliar per kilometer. Ia juga menyinggung soal biaya pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek produksi PT INKA senilai Rp 600 miliar per km. 

Jokowi menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan pembukaan Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke-XVIII 2024 di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Selasa (4/6). Jokowi menyebut peran transportasi massal merupakan hal mendesak yang harus disediakan oleh pemerintah kota. 

Menurut Jokowi beban penduduk di perkotaan akan makin bertambah sehingga membutuhkan fasilitas moda akomodasi yang mumpuni. Dia memprediksi 70% penduduk Indonesia pada tahun 2045 akan tinggal di wilayah perkotaan.

 "Oleh sebab itu rencana kota mengenai transportasi massal dan transportasi umum itu harus disiapkan," kata Jokowi sebagaimana disiarkan dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Pada forum tersebut, Mantan Walikota Solo itu sempat melemparkan pertanyaan kepada sejumlah pimpinan daerah, termasuk Walikota Balikpapan, Walikota Medan, Walikota Bandung, dan Walikota Surabaya. Dalam sesi tanya jawab tersebut, Jokowi menerima tanggapan bahwa kemacetan sering terjadi di keempat kota tersebut.

"Kita melihat sekarang ini, sudah banyak kota-kota di negara kita sudah mulai macet," ujar Jokowi.

Jokowi mendorong para walikota untuk membuat terobosan dalam mewujudkan kota modern di masa depan. Menurut Jokowi, konsep kota modern saat ini tidak lagi berfokus pada penyediaan gedung pencakar langit dan dipenuhi beton-beton.

Sekarang ini sudah mulai ada sebuah paradigma baru, kota yang baik adalah kota yang ramah pejalan kaki. Kota yang baik adalah yang ramah penyandang disabilitas, ramah bagi pesepeda, ramah terhadap perempuan serta ramah lingkungan.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...