Kapal Canggih OceanX Eksplorasi Keanekaragaman Laut Sumatera Barat
Organisasi global untuk eksplorasi laut, OceanX, bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), juga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia telah menyelesaikan tahap kedua dari misi eksplorasi 'Misi Indonesia 2024' di Padang, Sumatera Barat. Eksplorasi ini telah dimulai sejak 15 Mei 2024 lalu.
Tahap kedua 'Misi Indonesia 2024' tersebut berfokus pada pengelolaan perikanan di area Sumatera Barat. Di mana di area perairan tersebut, kapal canggih milik OceanX, OceanXplorer dikerahkan untuk membantu memahami dan mengkarakterisasi spesies ikan, megafauna, ekosistem terumbu karang dan laut dalam, dalam rangka meneliti ekosistem laut dan keanekaragaman hayati di perairan tersebut menggunakan berbagai metode serta teknologi.
Sebab, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 7545 perairan dan 17.500 pulau, dengan garis pantai sepanjang 108.000 km. Tapi, baru sekitar 19% lautan di Indonesia yang terpetakan. Perairan Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati masih belum tereksplorasi secara maksimal, khususnya laut dalam.
Sebelumnya, tahapan pertama eksplorasi, OceanX berfokus pada penelitian oseanografi dan geofisika. Selama survei udara megafauna, OceanX menemukan ratusan lumba-lumba, Paus Omura, ikan pari manta samudera, dan tempat hiu karang bermukim.
Acting For Secretary Deputy Of Maritime Resources MARVES Aniza Zuspita mengatakan, eksplorasi tersebut sangat penting untuk kemajuan Indonesia. "Kita harus ingat bahwa negara tanpa inovasi atau tanpa teknologi kita tidak akan bisa hebat," kata Aniza didampingi Director Of Research Vessel Fleet Management BRIN Nugroho Dwi di Padang, Sumatera Barat, Minggu (23/6).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Program Sains di OceanX Mattie Rodrigue memaparkan, pada tahap pertama eksplorasi, para periset telah memetakan lebih dari 7.500 kilometer persegi dasar laut Indonesia.
Kemudian memfasilitasi penyelaman pertama dengan kapal selam bagi semua periset asal Indonesia yang terlibat, lalu melakukan survei dengan memanfaatkan ROV (remotely operated vehicle)—sebuah robot yang mampu beroperasi di dasar laut dengan kamera pertama—di lokasi asal tsunami tahun 2004, mengamati karang laut dalam selama penyelaman, dan menemukan rembesan hidrotermal dan termogenik di dasar laut.
Setelah Padang, misi yang dimulai pada 8 Mei di Batam, Kepulauan Riau tersebut akan berlanjut hingga 25 Agustus 2024, dengan titik akhir di Bitung, Sulawesi Utara. Setelah di Indonesia, OceanX akan melanjutkan ekspedisinya di Malaysia dan negara-negara lain di kawasan ini pada paruh kedua tahun 2024.