Jokowi Raih Dua Komitmen Investasi UEA, Pusat Keuangan IKN dan Nikel

Muhamad Fajar Riyandanu
20 Juli 2024, 11:53
Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Qasr Al Watan, Abu Dhabi, pada Rabu, 17 Juli 2024.
Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr
Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Qasr Al Watan, Abu Dhabi, pada Rabu, 17 Juli 2024.
Button AI Summarize

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menguraikan dua hal penting yang menjadi pembahasan dengan Kepala Negara Uni Emirat Arab (UEA) sekaligus Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan alias MBZ di Qasr Al Watan pada Rabu, 16 Juli lalu.

Jokowi mengatakan Indonesia dan UEA sepakat untuk membangun distrik keuangan atau financial center di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Selain itu, dua negara juga berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama pengembangan komoditas tambang nikel dari sektor pertambangan hingga produksi kendaraan listrik alias electric vehicle (EV).

"Kami hanya bicara dua hal penting meski ada yang lain-lain. Pertama mengenai pembangunan financial center di IKN dan kerja sama terkait nikel dari hulu ke hilir," kata Jokowi kepada wartawan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (19/7).

Terkait dengan financial center, Jokowi menyebut telah ada kesepakatan tandatangan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Otorita IKN dan Dubai International Financial Center (DIFC).

Menurut Jokowi, kesepakatan tersebut mengatur pembahasan teknis mengenai pembangunan pusat keuangan dan pengelolaan sistem investasi yang akan dijalankan. Indonesia dan UEA juga tengah membicarakan proses rekrutmen dan birokrasi terkait dengan pengoperasian financial center di bandar baru nantinya.

Lebih jauh, kedua negara juga mengulas tentang bagaimana menarik uang atau investasi dari Dubai ke dalam financial center IKN. "Artinya financial center yang ada di IKN ini nanti akan kita harapkan segera terbentuk dan segera berjalan," ujar Jokowi.

Terkait pengelolaan komoditas Nikel, Jokowi menyebut telah ada niat kerja sama dari UEA untuk pengembangan nikel di Indonesia secara menyeluruh. Jokowi menjabarkan kerja sama tersebut akan menyasar dari hulu ke hilir, mulai dari pertambahan hingga pengolahan bijih nikel di smelter hidrometalurgi high pressure acid leach (HPAL).

Melalui smelter HPAL, nikel kadar rendah diolah menjadi mixed hydroxide precipitate (MHP) atau mixed sulphide precipitate (MSP) sebagai bahan baku prekursor dan katoda baterai kendaraan listrik. Rencana kerja sama tersebut juga menyasar pada produksi EV di Indonesia.

"Ada dua negara lagi yang baru kita dekati. Saya kira kalau ini berhasil, kita harapkan bisa menguasai 80-85% pasar EV dunia," kata Jokowi.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...