Top News: MPR Cabut TAP MPRS 33 Tahun 1967 dan Saham Indomaret Digembok

Aryo Widhy Wicaksono
10 September 2024, 06:14
Ketua MPR Bambang Soesatyo menyerahkan surat pencabutan TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 kepada keluarga Presiden pertama RI Soekarno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
ANTARA FOTO/Monang Sinaga/dr/Spt.
Ketua MPR Bambang Soesatyo menyerahkan surat pencabutan TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 kepada keluarga Presiden pertama RI Soekarno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Button AI Summarize

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mencabut TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 tentang pencabutan kekuasaan negara dari Presiden Soekarno. Aturan ini masuk ke dalam kelompok Ketetapan MPRS yang tidak perlu dilakukan tindakan hukum lebih lanjut.

Keputusan ini turut menghapus tuduhan yang termaktub dalam ketetapan tersebut, yakni mengenai Soekarno memberikan kebijakan untuk mendukung pemberontakan dan pengkhianatan PKI pada 1965.

Keputusan MPR ini menjadi salah satu artikel Top News Katadata.co.id. Selain itu, ketahui juga bagaimana saham Indomaret (DNET) digembok Bursa, serta daftar orang dekat Prabowo yang menjadi alumni SMA Taruna Nusantara.

1. MPR Cabut TAP MPRS XXXIII, Tuduhan Soekarno Penghianat Tak Berlaku Lagi

Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR RI mencabut TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang pencabutan kekuasaan negara dari Presiden Soekarno. Surat pencabutan TAP MPRS itu diserahkan kepada keluarga Soekarno dan Menteri Hukum dan HAM pada Senin (9/9).

Penyerahan surat sekaligus menjadi penanda tak berlakunya lagi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 yang salah satunya memuat pasal mengenai pengkhianatan Soekarno.

Surat diterima langsung oleh anak-anak Soekarno yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.

"TAP MPRS No. XXXIII/MPRS/1967 telah dinyatakan sebagai kelompok Ketetapan MPRS yang tidak perlu dilakukan tindakan hukum lebih lanjut, baik karena bersifat einmalig (final), telah dicabut, maupun telah selesai dilaksanakan," kata Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam agenda silaturahmi kebangsaan dengan keluarga Bung Karno di Ruang Delegasi Gedung Nusantara V MPR RI, Senin (9/9).

Bambang Soesatyo yang biasa disapa Bamsoet mengatakan MPR telah menerima Surat Menteri Hukum dan HAM perihal tindak lanjut tidak berlakunya TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967. Setelah melakukan rapat pada 23 Agustus 2024, pimpinan MPR memutuskan untuk mengabulkan hal tersebut.

2. Saham Indomaret (DNET) Digembok Bursa Usai Masuk Radar UMA

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspend) perdagangan saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET), emiten retail Indomaret, pada Senin (9/9).

Langkah ini diambil setelah terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan selama beberapa hari pada pekan lalu.

"Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) pada perdagangan tanggal 9 September 2024," jelas Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dikutip dari Keterbukaan Informasi, Senin (9/9).

Bursa menjelaskan, penghentian sementara perdagangan Saham PT Indoritel Makmur Internasional dilakukan di pasar reguler dan rasar tunai dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham pemilik Indomaret itu.

"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," ujarnya.

3. ITMG Catat Cum Dividen Hari Ini, GEMS Siap Tebar Dividen Akhir Pekan

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) hari ini, Senin (9/9), memasuki tanggal cum dividen interim, yang menjadi kesempatan terakhir bagi para investor untuk mendapatkan hak dividen sebelum pembagian resmi.

Sementara itu, emiten tambang batu bara milik Grup Sinarmas, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), akan melaksanakan pembayaran dividen interimnya pada 13 September 2024.

Melansir informasi dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia atau BEI, ITMG akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2024 sebesar US$ 90 juta atau sekitar Rp 1,39 triliun, dengan asumsi kurs Rp 15.455 per dolar Amerika Serikat (AS).

Cum dividen yang dijadwalkan pada hari ini untuk di pasar reguler dan negosiasi. Lalu cum dividen di pasar tunai yakni Rp 11 Setember 2024. Cum dividen merupakan tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk mendapatkan dividen perusahaan yang telah diumumkan.

Di sisi lain, cum dividen GEMA di pasar reguler maupun tunai sudah berlangsung pekan lalu. Namun perlu dicatat jika pembayaran dividen interim dilangsungkan pada 13 September 2024. Adapun GEMS membagikan dividen interim tahun buku 2024 sebesar US$150 juta atau sama dengan US$0,0255 per lembar saham.

4. Daftar Orang Dekat Prabowo Lulusan SMA Taruna Nusantara, 4 Jadi Kandidat Menteri

Presiden terpilih Prabowo Subianto tengah menyusun kabinet yang akan membantu pemerintahannya bersama Gibran Rakabuming Raka. Prabowo - Gibran bakal mengemban tugas sebagai presiden dan wakil presiden periode 2024-2029 mulai 20 Oktober 2024 menggantikan Joko Widodo - Ma’ruf Amin.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan saat ini susunan kabinet Prabowo terus digodok. Adik Prabowo itu mengungkap potensi Prabowo akan menggandeng lulusan SMA Taruna Nusantara duduk sebagai menteri bakal menjadi menteri di pemerintahan Prabowo - Gibran.

"Saya sudah hitung dua, tiga, empat lulusan SMA Taruna Nusantara bakal jadi menteri di kabinet yang baru dibentuk," kata Hashim saat menghadiri agenda Dialog Nasional Peningkatan Sumber Daya Manusia untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045, pada Minggu (8/9).

Hashim pun mengaku telah mengetahui nama-nama kandidat menteri di kabinet pemerintahan mendatang. Kendati demikian, ia belum mengungkapkan secara gamblang pada publik nama-nama yang dimaksud.

5. Kekhawatiran terhadap Ekonomi AS Bayangi Wall Street

Ketidakpastian atas kesehatan ekonomi Amerika Serikat (AS) merembes ke seluruh pasar dan terlihat di Wall Street. Para investor bergulat dengan pergeseran kebijakan Federal Reserve, pemilu AS yang ketat, dan kekhawatiran akan valuasi yang melebar.

Saham-saham AS jatuh pada hari Jumat (6/9) setelah data ketenagakerjaan yang diawasi ketat menunjukkan momentum pasar tenaga kerja melambat lebih dari yang diharapkan.

Data ini menunjukkan jalan yang lebih sempit bagi AS untuk mencapai soft landing di mana The Fed dapat mendinginkan inflasi tanpa merusak pertumbuhan ekonomi.

The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga pada pertemuan 17-18 September mendatang. Namun, data tersebut menghidupkan kembali kekhawatiran bahwa kenaikan biaya pinjaman selama berbulan-bulan telah mulai menekan perekonomian.

Hal ini merupakan perkembangan yang tidak diinginkan oleh para investor setelah prospek penurunan suku bunga dengan latar belakang pertumbuhan yang tangguh membantu mendorong S&P 500 mencetak rekor tertinggi tahun ini.

 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...