Pemerintah Berencana Buka Hutan Pangan, Luasnya Hampir Dua Kali Pulau Jawa

Muhamad Fajar Riyandanu
2 Januari 2025, 12:06
Foto Udara areal lumbung pangan nasional 'food estate' Dadahup di Desa Bentuk Jaya, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Rabu (21/4/2021).
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.
Foto Udara areal lumbung pangan nasional 'food estate' Dadahup di Desa Bentuk Jaya, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Rabu (21/4/2021).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah berencana membuka 20 juta lahan hutan cadangan sebagai sumber ketahanan pangan, energi dan air. Rencana pembukaan 20 juta hektare lahan hutan cadangan itu setara dengan hampir dua kali luas Pulau Jawa yang mencakup 128.297 kilometer persegi atau sekitar 12,28 juta hektare (ha).

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyampaikan luasan lahan tersebut bakal ditanami sejumlah tanaman pangan dan energi, seperti padi gogo untuk alternatif sumber pangan dan pohon aren sebagai sumber bahan baku bioetanol.

Adapun padi gogo merupakan jenis padi yang dapat ditanam di lahan kering tanpa membutuhkan genangan air seperti halnya padi sawah. Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan penyediaan puluhan juta lahan hutan cadangan itu merupakan sarana untuk mendukung program Kementerian Pertanian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Kami sudah mengidentifikasi dengan menteri pertanian, ada sekitar 20 juta hektare yang dapat dipergunakan untuk cadangan pangan energi dan air tersebut,” kata Raja Juli di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (30/12).

Raja Juli memproyeksikan penanaman bibit padi gogo hasil pengembangan Universitas Jenderal Soedirman, Jawa Tengah di lahan 1,1 juta ha dapat menghasilkan 3,5 juta ton beras per tahun. Menurutnya, jumlah tersebut setara dengan total impor beras Indonesia pada 2023.

Ia juga menyampaikan bahwa luasan lahan cadangan juga diperuntukkan untuk memproduksi bioetanol dari penanaman 1,5 juta pohon aren pada lahan seluas 1 juta hektare (ha). Raja Juli mengatakan program penanaman pohon aren ini diproyeksikan dapat menghasilkan 24 ribu kiloliter (kl) bioetanol per ha. "Ini akan bisa digunakan sebagai bahan baku pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM)," ujarnya.

Meski begitu, hasil nira dari penanaman pohon aren baru bisa dipanen setelah 6 sampai 7 tahun. Raja Juli menegaskan bahwa program ini sudah mendapat persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto.

Penanaman 1,5 juta pohon aren merupakan bagian dari program ketahanan pangan dan energi pada lahan seluas 20 juta hektar yang tersebar di seluruh kawasan lumbung pangan atau food estate di Indonesia.

Salah satu penanaman pohon nira bakal menyasar food estate yang terletak di wilayah kabupaten. Hal ini diharap dapat menjadi lumbung pangan untuk desa-desa setempat. "Ini akan jadi lumbung pangan kecil, misalnya di Aceh Kabupaten dan desa-desa," kata Raja Juli.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...