Megawati Sentil KPK Soal Hasto: Masa Tidak Ada Pekerjaan Lain
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyinggung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan hukum Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Megawati menyampaikan hal tersebut dalam pidatonya di acara HUT ke-52 PDIP, di Sekolah Partai PDIP, Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1). Ia menyindir KPK lantaran dianggap hanya mengusik Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
"Belum lagi apa coba, KPK, masa gak ada kerjaan lain, hah? Yang dituding, yang diubrek-ubrek Pak Hasto wae. Padahal banyak yang sudah tersangka, tapi meneng wae (diam)," kata Megawati.
Megawati juga menyinggung Mahkamah Konstitusi (MK), yang saat ini dianggapnya dijadikan sebagai mainan konstitusi. Ia lalu menyinggung lembaga yang dibentuk saat dirinya menjabat itu.
"Saya (yang) cari gedungnya sendiri, Pak Jimly (Asshiddiqie) yang saya jadikan. Sekarang dijadikan mainan, (padahal) itu kan konstitusi," kata dia.
Sebelumnya, KPK menetapkan Hasto sebagai tersangka suap dalam perkara pergantian antar-waktu (PAW) anggota DPR kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan perintangan penyidikan dalam kasus Harun Masiku.
"Tindak pidana korupsi dilakukan oleh saudara Hasto Kristiyanto bersama-sama Harun Masiku dan kawan-kawan," ujar Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam konferensi pers, Selasa (24/12).
Harun Masiku merupakan eks calon anggota legislatif dari PDIP yang telah buron selama lima tahun. Harun diduga terlibat menyuap komisioner KPU saat itu yaitu Wahyu Setiawan agar bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas yang meninggal dunia.
Dalam perkara itu Wahyu sudah ditetapkan bersalah dan menjalani hukuman. Sementara Harun Masiku yang diduga menyiapkan uang sekitar Rp 850 juta sebagai pelicin tak kunjung memenuhi panggilan KPK hingga ditetapkan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).