Investor IKN Kena Tegur: Groundbreaking Tanpa Bangun Infrastruktur

Muhamad Fajar Riyandanu
22 Januari 2025, 10:45
Pekerja mengoperasikan alat berat saat menyelesaikan pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (11/11/2024).
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym.
Pekerja mengoperasikan alat berat saat menyelesaikan pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (11/11/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah akan mengevaluasi kinerja investor swasta yang terlibat dalam proyek infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Paser Utara, Kalimantan Timur. Langkah ini menindaklanjuti fenomena maraknya kegiatan peletakan batu pertama (groundbreaking) yang tidak diikuti oleh realisasi pembangunan yang cenderung minim progres.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait (Ara) menyampaikan kegiatan evaluasi itu memastikan kelanjutan proyek di ibu kota baru. “Memang sudah groundbreaking tapi mungkin tidak jadi membangun atau tidak cepat membangunnya, supaya itu bisa ditanya baik-baik apakah mau lanjut atau tidak,” kata Ara di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (21/1).

Menurut Ara, proyek yang dikerjakan oleh pengusaha yang cenderung tidak ingin melanjutkan dan kurang kemajuan bakal dialihkan kepada pihak lain yang lebih serius dan berkomitmen untuk menyelesaikannya. “Kalau tidak seperti itu, nanti jadinya lama. Sementara arahan Presiden Prabowo harus ada deadline-nya,” ujar Ara.

Pada kesempatan serupa, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono melaporkan sesi grounbreaking ke-9 proyek infrastruktur IKN bakal berjalan pada Februari 2025. Dia menguraikan ada sejumlah fasilitas yang akan mulai dibangun dalam tahapan groundbreaking ke-9 ini, antara lain hotel, hunian, retail dan perkantoran senilai Rp 6,5 triliun.

Basuki menyampaikan ada enam proyek yang akan digarap lewat strategi Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). “Ada hotel, perkantoran, restoran, lalu ada Citadel dari Malaysia,” ujar Basuki.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...