Kementan Berencana Alihkan Beras Berkutu di Bulog untuk Pakan Ternak


Kementerian Pertanian berencana untuk memanfaatkan beras tak layak konsumsi untuk pakan ternak. Hal ini menyusul adanya laporan beras berkutu di gudang Bulog.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan beras berkutu tidak bisa lagi dikonsumsi oleh manusia, sehingga harus ada opsi untuk mengalihkan fungsinya sebagai pakan ternak. “Harus kita ada cara lain apakah untuk pakan ternak atau apapun,” kata Sudaryono di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (12/3).
Ketua Dewan Pengawas Bulog itu berharap jumlah beras berkutu tidak terlalu banyak, karena Bulog memiliki peran sebagai penyimpan cadangan pangan negara dan penyeimbang harga beras di pasar.
“Besarannya tidak sampai ratusan ribu ton, kami akan cek lagi. Tapi tetap itu kan bernilai uang, jangan sampai juga itu menjadi kerugian,” ujar Sudaryono.
Temuan Beras Impor Berkutu
Sebelumya, Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto mengungkap temuan beras impor yang berkutu di Gudang Perum Bulog saat melakukan kunjungan ke Yogyakarta. Kunjungan tersebut dilakukan dalam masa reses DPR beberapa waktu lalu. Titiek Soeharto menyebut bahwa beras tersebut merupakan stok impor dari tahun lalu.
“Pada reses lalu, dalam kunjungan kerja ke Jogja, saya memimpin tim meninjau Gudang Bulog. Di situ kami menemukan masih banyak beras sisa impor tahun lalu yang sudah banyak kutunya,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertanian di Gedung Nusantara Parlemen Jakarta pada Selasa (11/3).
Dalam kesempatan itu, Titiek meminta perhatian dari Kementan agar beras impor tersebut segera dimanfaatkan. Namun, ia menekankan bahwa beras tersebut sudah tidak layak dikonsumsi masyarakat. “Mohon segera ditindaklanjuti. Mungkin kalau dikonsumsi manusia sudah tidak layak lagi. Mohon segera dimanfaatkan beras impor ini,” ujarnya.