Profil GRIB Jaya, Ormas Pimpinan Hercules yang Diduga Serobot Lahan BMKG


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan ormas GRIB Jaya ke Polda Metro Jaya atas pendudukan aset tanah milik negara ke Polda Metro Jaya. GRIB merupakan ormas yang dibentuk oleh Rosario de Marshal alias Hercules pada 2011 lalu.
Tanah milik BMKG yang dikuasai ormas Hercules itu seluas 127.780 meter persegi itu terletak di Kelurahan Pondok Betung, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Plt. Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BMKG, Akhmad Taufan Maulana mengatakan, laporan dilayangkan karena merasa terganggu dengan ormas yang kerap mengklaim sebagai ahli waris dari tanah tersebut.
"Intinya adalah lahan tersebut milik negara yang dalam hal ini dikelola oleh BMKG, dan sudah ada kekuatan hukum mengikat. Ini soal penegakan hukum saja atas lahan yang bukan miliknya," kata Taufan pada Selasa (20/5) lalu.
Namun, Ketua Tim Hukum dan Advokasi GRIB Jaya, Wilson Colling membantah telah menduduki lahan milik BMKG. Ia mengklaim, kehadiran GRIB sebagai pendamping para ahli waris.
“Kehadiran kami di lokasi semata-mata dalam kapasitas sebagai pendamping hukum dan advokasi atas permintaan resmi dari para ahli waris,” Kata Wilson Colling, dalam keterangannya.
Apa itu GRIB Jaya?
Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) merupakan ormas yang dibentuk oleh Rosario de Marshal alias Hercules pada 2011. Pada 2019, namanya berganti menjadi Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya.
Pada awal pembentukannya GRIB mendapuk Prabowo Subianto sebagai Ketua Dewan Pembina. Namun, Prabowo lewat surat DPP Gerindra mengundurkan diri pada 2022.
Tercatat, GRIB kerap mendukung Prabowo di kancah politik. Pada Pilpres 2014, GRIB berada di barisan pendukung Prabowo. Langkah serupa juga ditunjukkan pada dua pilpres setelahnya, yakni 2019 dan 2024.
Pada Pilpres 2024, Hercules menyatakan dukungan terhadap Prabowo merupakan 'harga mati', karena hubungannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu yang sudah terjalin sejak masa operasi militer di Timor Timur. Hercules sendiri pernah membantu operasi militer di Timor Timur pada 1970-an sebagai kurir peralatan untuk membantu TNI.
Secara organisasi, GRIB Jaya telah berkembang dan memiliki cabang di berbagai wilayah Indonesia dengan struktur yang mencakup Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Cabang (DPC), dan Pimpinan Anak Cabang (PAC).