AHY Ungkap Kerugian Infrastruktur Akibat Kerusuhan Capai Rp 950 Miliar
Pemerintah mencatat kerugian infrastruktur akibat kerusuhan di sejumlah daerah mencapai sekitar Rp950 miliar. Kerusakan meliputi gedung pemerintahan, kantor DPRD, fasilitas umum seperti jembatan penyeberangan orang (JPO), serta layanan transportasi di 25 kabupaten pada 10 provinsi.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyiapkan anggaran khusus agar perbaikan bisa segera dilakukan.
“Nilai ini bisa fluktuatif dan terus dihitung. Secara lebih detail kurang lebih Rp900 miliar sampai Rp950 miliar dari total nilai kerusakan yang harus bisa segera diperbaiki bersama,” kata AHY di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (4/9).
Ia menambahkan, daerah yang mengalami kerusakan terbesar antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo, dan Makassar. “Sumber dananya dari anggaran kedaruratan PU,” ujarnya.
Kerugian di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebutkan total kerugian akibat kerusakan infrastruktur di wilayahnya meningkat menjadi Rp80 miliar. Angka itu naik sekitar Rp25 miliar setelah dihitung perbaikan 18 lampu lalu lintas dan dua halte Transjakarta di Kecamatan Senen serta kawasan Markas Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, Pramono mencatat kerugian infrastruktur akibat kerusuhan mencapai Rp55 miliar. Perinciannya antara lain kerusakan infrastruktur Transjakarta Rp3,3 miliar, CCTV dan infrastruktur lain Rp5,5 miliar, serta fasilitas Transjakarta Rp41,6 miliar.
“Ada dua Jembatan Penyeberangan Orang beserta halte Transjakarta, tambahan CCTV, dan 18 lampu lalu lintas yang juga harus diperbaiki. Jadi, total kerugian bertambah dari Rp55 miliar menjadi Rp80 miliar,” ujar Pramono di Balai Kota, Selasa (2/9).
Pramono memperkirakan biaya perbaikan dua JPO beserta halte Transjakarta di Senen dan Markas Polda Metro Jaya mencapai Rp19 miliar. Ia pun meminta bantuan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo untuk menanggung biaya perbaikan, termasuk pemasangan ulang lift di kedua JPO.
