Top News: WIFI Bangun Jaringan Internet di Jalur Kereta Jawa dan IHSG Naik

Agus Dwi Darmawan
11 September 2025, 08:57
Top News: Berikut Adalah Ringkasan Kalimat yang Digabungkan: Wifi Siapkan Capex Jaringan dan IHSG Naik Saham CDIA
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Selamat datang di rangkuman berita utama kami. Hari ini kami menyajikan berita terbaik kemarin yang menarik untuk Anda simak. Pasar modal Indonesia menunjukkan geliat positif, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menguat 1,06% di sesi pertama. Transaksi crossing saham CDIA turut mewarnai pergerakan bursa kemarin.

Dari sektor infrastruktur, PT WIFI berencana menggelontorkan investasi besar Rp 3,5 triliun untuk membangun jaringan internet di jalur kereta Jawa. Sementara itu, wacana menarik juga diajukan terkait potensi Morowali sebagai "enclave hijau" di tengah perkembangan industrinya. Berita ini membuka diskusi penting mengenai keberlanjutan.

Tidak kalah menarik, isu bahwa investor Singapura bakal mencaplok Mitra Adiperkasa (MAPI) berhasil membuat harga sahamnya melesat tajam. Pada penutupan pasar, IHSG bahkan berhasil berbalik arah ke zona hijau, dengan saham-saham perbankan raksasa seperti BBCA, BBRI, dan BMRI tampak sumringah. Ini adalah gambaran menarik pergerakan pasar kemarin.

WIFI Siapkan Capex Rp 3,5 T untuk Bangun Jaringan Internet di Jalur Kereta Jawa


PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) berencana mengucurkan belanja modal (capex) sebesar Rp 3,5 triliun pada tahun 2025. Dana jumbo ini akan digunakan untuk membangun jaringan internet di sepanjang jalur kereta api di Pulau Jawa, didukung suntikan dana Rp 1 triliun dari NTT East serta penerbitan obligasi senilai Rp 2,5 triliun. Capex tahun ini sendiri telah terpenuhi sepenuhnya, menunjukkan kesiapan WIFI untuk proyek ambisius tersebut.

Direktur Utama WIFI menegaskan komitmen perseroan untuk menyediakan internet rakyat bagi seluruh Indonesia, diawali dengan ekspansi di Jawa sebelum meluas ke luar pulau. Misi ini bertujuan untuk menciptakan akses digital inklusif yang diharapkan membuka peluang baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat secara bertahap. Menariknya, terlepas dari rencana besar ini, kinerja keuangan WIFI telah mencatat lonjakan laba bersih fantastis di semester I 2025, namun berapa persenkah peningkatan laba tersebut dan bagaimana dampaknya terhadap strategi ekspansi masa depan? Baca berita selengkapnya.

IHSG Sesi I Naik 1,06%, Ada Transaksi Crossing Saham CDIA

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat signifikan sebesar 1,06% atau 80,80 poin, mencapai level 7.709 pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, dengan mayoritas 424 saham mencatat kenaikan. Total nilai transaksi mencapai Rp 8,41 triliun dari 16,47 miliar saham, mendorong kapitalisasi pasar hingga Rp 13.937 triliun. Kenaikan ini didukung oleh tujuh dari sebelas sektor yang menguat, dengan sektor infrastruktur memimpin sebesar 1,55%, sejalan dengan performa cerah bursa saham di seluruh Asia.

Di tengah sentimen positif tersebut, terjadi transaksi crossing yang menarik pada saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) milik konglomerat Prajogo Pangestu, senilai Rp 300 miliar di harga Rp 1.280, yang berada di bawah harga pasar meskipun sahamnya sendiri juga menguat 4,17%.

Transaksi crossing, yang dilakukan antar dua pihak dengan broker yang sama di pasar negosiasi, menyoroti dinamika khusus di balik pergerakan saham emiten tersebut. Untuk memahami lebih dalam implikasi transaksi ini terhadap pasar dan mengetahui daftar lengkap saham top gainers serta losers, jangan lewatkan detail selengkapnya.. Lanjut berita berikut

Morowali, Enclave Hijau?

Morowali, jantung hilirisasi nikel, menampilkan paradoks mencolok: pertumbuhan ekonomi pesat di kawasan industri seperti Bahodopi tidak selaras dengan kesejahteraan masyarakat dan infrastruktur dasar yang tertinggal. Meskipun PDRB per kapita Morowali menjadi yang tertinggi di Indonesia, pengeluaran per kapita warganya sangat rendah, menandakan jurang lebar antara output daerah dan manfaat yang dirasakan lokal. Fenomena ini diperparah oleh status kawasan industri sebagai enclave yang dilindungi negara, mengakibatkan rente ekonomi tidak banyak tinggal di daerah dan membatasi integrasi dengan ekonomi lokal.

Untuk mengatasi kesenjangan ini, artikel menekankan pentingnya mentransformasi hilirisasi dari sekadar tujuan akhir menjadi langkah awal diversifikasi industri dan pemerataan kesejahteraan. Solusi meliputi penguatan transfer teknologi melalui joint ventures, peningkatan redistribusi rente ke pemerintah daerah, serta pengembangan backward dan forward linkages untuk UMKM lokal dan diversifikasi ke sektor padat karya.

Morowali menjadi ujian krusial bagi pemerintah pusat: apakah status istimewanya akan terus melindungi model *enclave* yang rapuh, ataukah akan dijadikan instrumen untuk memaksa integrasi, transfer teknologi, dan redistribusi kesejahteraan yang lebih adil bagi masyarakat?. Baca berita selengkapnya. 

Investor Singapura Bakal Caplok Mitra Adiperkasa (MAPI), Harga Sahamnya Melesat

The Philippine Competition Commission (PCC) telah menyetujui rencana Pacific Universal Investments Pte. Ltd. untuk mengakuisisi saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang saat ini dipegang oleh PT Satya Mulia Gema Gemilang, meskipun rincian jumlah saham dan nilai transaksi masih dirahasiakan.

PCC memastikan bahwa akuisisi ini tidak akan mengurangi tingkat persaingan secara signifikan, mengingat kedua entitas bukan pesaing langsung dan tidak memiliki hubungan pemasok-pelanggan. Selain itu, kehadiran peritel besar lainnya dianggap cukup untuk menyeimbangkan persaingan bagi MAPI, raksasa ritel gaya hidup Indonesia dengan jaringan luas di Asia Tenggara.

Bersamaan dengan perkembangan korporasi ini, MAPI juga membukukan kinerja keuangan yang solid, dengan laba bersih melonjak 6,84% menjadi Rp 960,92 miliar, didorong oleh kenaikan pendapatan sebesar 8,72% menjadi Rp 19,56 triliun.

Peningkatan pendapatan ini sebagian besar berasal dari penjualan eceran dan grosir, meskipun diikuti oleh kenaikan beban pokok penjualan. Meskipun harga saham MAPI sempat melesat tajam setelah berita ini, kinerja harga sahamnya selama setahun terakhir justru menunjukkan tren yang berbeda dan layak untuk diselami lebih lanjut.. Lanjut berita berikut

IHSG Berbalik Arah ke Zona Hijau, Saham BBCA, BBRI, dan BMRI Sumringah

IHSG berhasil berbalik arah ke zona hijau pada Rabu pagi (10/9), mencatatkan kenaikan hampir 1% ke level 7.698, didorong oleh performa positif saham-saham bank besar dan sektor properti. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tampak ceria, diikuti oleh peningkatan pada saham properti seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).

Kenaikan ini terjadi setelah IHSG sempat rontok lebih dari 1% selama dua hari berturut-turut, diwarnai aksi jual besar-besaran oleh investor asing yang mencapai Rp 4,55 triliun pada Selasa (9/9) dan Rp 526 miliar pada Senin (8/9). Saham bank-bank besar, khususnya BBCA, paling banyak dilepas asing, dengan penurunan tajam pada Senin yang bertepatan dengan pengumuman reshuffle kabinet. Untuk memahami dampak penuh dari dinamika pasar ini dan saham-saham lain yang terpengaruh, bacalah analisis lengkapnya.. Baca berita selengkapnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Aryo Widhy Wicaksono

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...