Menelusuri Ciliwung, Belajar Cinta Lingkungan dari Sungai Jakarta

Luky Maulana
Oleh Luky Maulana - Tim Publikasi Katadata
27 Oktober 2025, 14:20
Dinas SDA Jakarta menggelar program edukasi lingkungan susur Sungai Ciliwung. Dok/Luky Maulana-Katadata
Katadata
Dinas SDA Jakarta menggelar program edukasi lingkungan susur Sungai Ciliwung. Dok/Luky Maulana-Katadata
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Suara mesin perahu karet meraung pelan di antara riuk keruh Sungai Ciliwung. Pada Jumat (24/10) sore itu, di tengah rintik hujan, warga Jakarta antusias berkumpul di tepian Banjir Kanal Barat Sungai Ciliwung.

Mereka datang untuk Ciliwung River Adventure, sebuah inisiatif susur sungai yang digagas Sobat Air Jakarta, wadah komunikasi di bawah Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI, serta berkolaborasi dengan komunitas Khatulistiwa Response Team.

Katadata pun berkesempatan mengikuti jelajah Sungai Ciliwung bersama sejumlah warga Jakarta. Selama dua puluh menit perjalanan menyusuri aliran Banjir Kanal Barat menuju Manggarai, mesin perahu beberapa kali terhenti. Empat kali tepatnya karena tersangkut sampah.

Acara yang menjadi bagian dari Jakarta Innovation Days 2025 ini merupakan eksperimen sosial. Tujuannya menjembatani jarak psikologis warga kota dengan sungai yang telah lama dianggap sebagai “halaman belakang” yang kotor dan terabaikan.

“Tujuan kami mengajak warga Jakarta turun langsung melihat kondisi Ciliwung,” kata John William Chandra, perwakilan Sobat Air Jakarta. “Kalau selama ini orang hanya melihat Ciliwung dari jembatan atau gedung tinggi, kali ini mereka bisa menyentuh airnya, mencium baunya, dan menyadari bahwa sampah yang mereka buang mungkin salah satunya ada di sini,” tambah William.

 

Semangat warga untuk berpartisipasi dalam Ciliwung River Adventure sangat tinggi. “Slot pendaftaran kami buka 260 orang selama lima hari. Dalam satu jam, semuanya habis,” ujarnya.

Panitia pun membuka slot tambahan lagi sebesar 260—yang juga ludes dalam waktu 1 jam. Dengan demikian, total peserta acara ini mencapai 520 orang.

Dok.Luky Maulana-Katadata
Dok.Luky Maulana-Katadata

Di lapangan, komunitas lingkungan Khatulistiwa Response Team ikut membantu. Mereka menjadi pemandu lapangan selama susur sungai, memastikan setiap peserta memahami prosedur keselamatan. Sebelum turun ke sungai, tim ini menjelaskan cara mengenakan jaket pelampung, helm keselamatan, serta aturan dasar selama perjalanan

Anggota Khatulistiwa Response Team, Dimas, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas pihak untuk mengatasi masalah pencemaran sungai di Jakarta.

“Kami ingin masyarakat melihat sendiri betapa pentingnya sungai yang bersih. Kalau Ciliwung kembali seperti dulu, banyak hal bisa dilakukan, wisata, edukasi, dan ruang rekreasi,” katanya.

Dok/Luky Maulana-Katadata
Dok. Luky Maulana-Katadata

Di antara peserta, ada Niken (50), seorang ibu dari Jakarta Utara yang sengaja membawa anaknya yang berusia 14 tahun. "Ini edukasi. Pengalaman seru sekali, kita baru kali ini," ujarnya.

Bagi Niken, acara seperti ini perlu diperluas, terutama edukasi tentang aliran sungai dari hulu (Bogor) hingga ke laut. "Banyak orang yang enggak tahu rutenya ke mana aja. Itu perlu banget." Dia juga menyoroti masih banyak warga yang mengambil jalan pintas dengan membuang sampah ke sungai, meski tersedia tempat sampah.

Faktanya, sampah adalah tantangan utama bagi Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta. Sampah menjadi penyebab pendangkalan sungai yang menyumbat aliran air, meningkatkan risiko banjir, dan memperburuk kualitas air. 

Menurut data Unit Pengelola Sampah (UPS) Badan Air DKI Jakarta, volume sampah yang berhasil diangkat dari sungai dan saluran air antara Oktober hingga Desember 2021 mencapai 100 meter kubik, atau setara 2,5 kali volume bangunan Monas.

Upaya penanggulangan sampah tersebut memerlukan kerja sama berbagai macam pihak, termasuk warga dalam meminimalkan dampaknya, khususnya di musim hujan. Dengan lingkungan yang bersih, kesehatan warga pun dapat meningkat dan terhindar dari ancaman banjir.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Luky Maulana

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...