Mendagri Akui Pemerintah Kurang Siap Hadapi Banjir Sumatra: Terjadi Sangat Cepat
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengakui bahwa pemerintah kurang siap menghadapi bencana banjir serta tanah longsor yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, serta Sumatra Barat sepekan terakhir.
Hal itu ia sampaikan saat rapat koordinasi persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 di kantornya, kawasan Jakarta Pusat, Senin (1/12). “Itu terjadi sangat cepat dan kemudian mungkin kami kurang siap untuk itu,” kata Tito.
Dalam rapat koordinasi ini dihadiri oleh para kepala daerah serta sejumlah lembaga lainnya yakni BMKG, BNPB, Basarnas, Kemenko Polkam, hingga TNI-Polri.
Mantan Kapolri ini menyampaikan perlunya memperkuat kewaspadaan karena bencana dapat terjadi kapan dan di mana saja. “Ini bisa terjadi at any time, setiap saat, at any place, di mana saja,” katanya.
Dalam rakor ini juga dibahas mengenai kesiapan nasional menghadapi perayaan natal dan tahun baru 2026. Tito meminta pemerintah daerah melakukan pemetaan potensi bencana.
“Karena pasti polisi, TNI, Basarnas, BIN, dan lain-lain perlu membuat rencana operasi,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Tito juga menginstruksikan agar pemerintah daerah menyusun langkah operasional dan melakukan sinkronisasi dengan pemerintah pusat untuk persiapan natal dan tahun baru.
“Termasuk daerah membuat rencana operasi untuk menghadapi Natal Tahun Baru dengan berbagai multidimensi,” katanya.

