Pasokan Bawang Putih Menipis, Kementan Terbitkan Rekomendasi Impor
Kementerian Pertanian (Kementan) menerbitkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk komoditas bawang putih. Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan RIPH tersebut terbit sejak Jumat (7/2) lalu.
"RIPH sudah dikeluarkan Jumat kemarin. Sekarang (izin sedang diproses) di Kementerian Perdagangan," kata Prihasto kepada Katadata.co.id, Minggu (9/2).
Meski begitu, ia tidak menyebutkan jumlah importir maupun negara asal bawang putihtersebut. Ia hanya menyebut stok bawang putih hingga Februari 2020 hanya berkisar 55-65 ribu ton. Adapun, rata-rata konsumsi bawang putih mencapai 45-47 ribu ton per bulan.
Prihasto pun memperkirakan stok bawang putih akan kembali meningkat seiring musim panen pada Maret hingga April 2020. Biarpun begitu , panen bawang putih diproyeksi hanya mencapai 50 ribu ton.
(Baca: Risiko Menipisnya Impor Pertanian dari Tiongkok Imbas Virus Corona)
Sebelumnya, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Suhanto mengatakan pihaknya akan segera menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) bawang putih jika telah menerima RIPH dari Kementan. "Kemendag yang jelas kalau ada RIPH pasti langsung mengeluarkan SPI," ujar Suhanto.
Ia mengatakan impor disesuaikan dengan kebutuhan konsumsi nasional. Selain itu, impor tersebut diharapkan dapat menurunkan harga bawang putih yang tengah melonjak.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), rata-rata harga bawang putih ukuran sedang mencapai Rp 53.800 per kilogram. Harga tersebut naik 20,4% dibandingkan pada awal Februari (3/2) seharga Rp 44.650 per kilogram.
Menurut Suhanto, harga bawang putih semestinya berada pada kisaran Rp 30-35 ribu per kilogram. Di sisi lain, dia meminta seluruh distributir dan pedagang untuk melepas stok bawang putih ke pasar.
(Baca: Menanti Impor, Stok Bawang Putih Nasional Hanya Cukup hingga Maret)
Stok bawang putih yang beredar di pasar saat ini merupakan sisa dari impor bawang putih tahun lalu. Pada akhir Desember 2019, Kemtan mencatat sisa stok bawang putih mencapai 133,12 ribu ton.
Adapun kebutuhan konsumsi bawang putih nasional mencapai 600 ribu ton per tahun. Secara keseluruhan, penanaman bawang putih di dalam negeri hanya menutupi kebutuhan konsumsi nasional sekitar 5%, selebihnya berasal dari impor.
Tidak heran jika Indonesia tergantung pada impor bawang putih dari Tiongkok. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, impor bawang putih pada 2019 mencapai 465 ribu ton atau setara US$ 529,96 juta. Keseluruhan impor bawang putih tersebut berasal dari Negeri Panda.
Pada 2018, impor bawang putih mencapai 582,99 ribu ton atau setara US$ 497,25 juta. Impor tersebut berasal dari Tiongkok sebanyak 580,84 ribu ton, Taiwan sebanyak 1,68 juta ton, India 464 ton, Singapura 36 kilogram, dan Malaysia 14 kilogram.
(Baca: Harga Bawang Putih Naik di Pasar, Kementan Sebut Bukan Karena Corona)