Perusahaan Indonesia Ekspor Perdana 60 Ribu Domba ke Malaysia
PT Inkopmar Cahaya Buana meneken kontrak ekspor perdana domba potong sebanyak 60 ribu ekor dengan perusahaan asal Malaysia, yaitu Kamran Group. Langkah itu sejalan dengan upaya pemerintah yang terus mendorong sektor peternakan ekspansi ke pasar luar negeri.
Direktur Utama Inkopmar Cahaya Buana Rio Lukman mengatakan setiap bulan, perusahaan melakukan pengiriman lima ribu ekor domba dengan estimasi nilai ekspor sekitar Rp 9 miliar. "Sehingga total nilai ekspor domba ini sebanyak Rp 108 miliar,” kata Lukman saat acara peluncuran ekspor di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/6).
Inkopmar Cahaya Buana telah mengantongi Surat Perizinan Ekspor (SPE) dari Kementerian Perdagangan pada 18 April lalu untuk periode ekspor selama setahun ke depan. Sementara dengan pihak Malaysia, perusahaan telah memiliki kesepakatan ekspor selama dua tahun.
Lukman mengatakan, pemerintah Malaysia membuka kuota impor domba sebanyak 40 ribu ton per bulan. Namun untuk tahap awal, Inkopmar baru menyanggupi ekspor sebanyak 5 ribu ton per bulan. Pengiriman pertama akan dilaksanakan pekan depan lewat Pelabuhan Dumai.
Rencananya, kedua pihak akan meningkatkan ekspor setelah mengevaluasi angka pengiriman pada tahun pertama. “Kami akan tingkatkan menjdi 100 ribu ton di tahun kedua,” ujar Lukman.
Menurutnya, ekspor domba ke Malaysia dapat meningkatkan kesejahteraan para peternak lokal. Sebab, dengan permintaan pasar luar negeri secara otomatis juga akan memicu pengusaha untuk menggenjot pasokan.
Saat ini, Inkopmar Cahaya Buana telah menyalurkan ribuan domba milik sejumlah peternak di kawasan Tapal Kuda seperti Lumajang, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Probolinggo, dan Situbondo. Kerja sama penyaluran tersebut telah dilakukan sejak awal tahun lalu.
Asisten II Bidang Ekonomi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Fattah Jasin, menjelaskan peternakan domba di wilayah Jawa Timur baru mencapai 10 kabupaten. Namun, pihaknya akan terus mendorong perluasan produksi di bidang pertanian dan peternakan.
(Baca : Indonesia Ekspor Perdana 6 Ton Nugget Ayam ke Jepang)
Sebab, pertanian dan peternakan merupakan sektor penyumbang terbesar ketiga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Jawa Timur yang pada 2017 mencapai Rp 2.015 triliun. Sumbangan sektor pertanian terhadap PBD Jawa Timur pada tahun lalu mencapai sekitar Rp 700 triliun, di bawah perdagangan dan industri.
“Ekspor akan memicu kesejahteraan peternak dan membantu pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman pun mengatakan terus mendukung ekspor komoditas peternakan karena dapat meningkatkan pendapatan peternak 50% hingga 100%. Dia pun meminta para peternak dan pelaku usaha di bidang pertanian untuk melaporkan kepada institusinya jika menemui hambatan selama melakukan aktivitas ekspor.
Amran pun berharap, Indonesia dapat merebut pasar ekspor hewan ternak di negeri jiran dari tangan Australia. “Kenapa harus disuplai lebih jauh kalau bisa kita penuhi, kedua negara juga memiliki hubungan panjang,” ujarnya.
Berdasarkan Statistik Peternakan, populasi kambing/domba secara nasional pada 2017 sebanyak 35.05 juta ekor, yang mana 4,72 juta ekor di antaranya berasal di Provinsi Jawa Timur. Sedangkan produksi daging kambing/domba tahun lalu mencapai 124.842 ton. Dengan demikian, angka produksi daging kambing/domba mengalami surplus dibandingkan kebutuhan nasional. Penyebabnya, konsumsi masyarakat terhadap daging kambing/domba sekitar 13.572 ton per kapita dalam setahun.
Chief Executive Officer Kamran Group Dato’ Raghu Loganathan Pillai berharap bisa terus meningkatkan ekspor ini ke depan. Alasannya, Malaysia dan Indonesia sama-sama memiliki selera daging yang sesuai.