Boeing Santuni Keluarga Korban Lion dan Ethiopian Airlines Rp 1,4 T
Pabrikan pesawat asal Amerika Serikat (AS) Boeing Co. mengatakan pihaknya akan memberikan US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun untuk keluarga korban kecelakaan pesawat 737-MAX di Indonesia dan Ethiopia. Dana tersebut akan diberikan untuk membantu pendidikan serta biaya hidup keluarga korban kecelakaan.
Dikutip dari Reuters, Boeing akan bekerjasama dengan pemerintah negara yang bersangkutan serta organisasi nirlaba. Namun Boeing tidak menjelaskan detail otoritas atau organisasi yang akan ditunjuk untuk membantu menyalurkan bantuan.
(Baca: Lion & Ethiopia Air Jatuh, Boeing 737 MAX Dilarang Terbang di Tiongkok)
Meski demikian, niatan Boeing tersebut dinilai beberapa pihak sebagai upaya memperbaiki citra perusahaan pasca-kecelakaan. Adapun kecelakaan penerbangan yang melibatkan pesawat Lion Air di Indonesia dan Ethiopian Airlines selang lima bulan setelahnya diketahui menewaskan sebanyak 346 orang yang terdiri dari penumpang maupun awak pesawat.
(Baca: Dilarang Terbang, CEO Boeing Harap 737 Max Dapat Mengudara Akhir 2019)
Boeing menjadi salah satu target investigasi kriminal Departemen Kehakiman AS yang menyelidiki kasus 737 MAX, dengan lebih dari 100 tuntutan hukum dari keluarga korban.
Anton Sahadi, seorang perwakilan kerabat korban kecelakaan Lion Air, mengatakan keluarga menghargai rencana bantuan US$ 100 juta tetapi hal itu tidak berarti mereka akan menghentikan tuntutan hukum. "Kami akan terus memperjuangkan hak-hak kami di pengadilan," katanya dikutip dari Reuters. "Boeing melakukan ini untuk membangun citra mereka kembali."
Sementara itu, juru bicara Boeing menuturkan bahwa bantuan Boeing US$ 100 juta tersebut tidak akan mempengaruhi proses litigasi perusahaan.
