Survei Uber: Warga Jakarta Kena Macet 90 Menit Setiap Hari

Michael Reily
1 November 2017, 17:15
uber
Katadata
Aplikasi Uber

Perusahaan transportasi berbasiskan aplikasi online Uber menyatakan, rata-rata pengemudi mobil di Jakarta membuang waktu 90 menit dalam kemacetan. Ini merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Uber dan Boston Consulting Grup (BCG) pada medio September – Oktober 2017 lalu.

“Jika dijumlahkan selama setahun, pengguna mobil menghabiskan 22 hari per tahun di dalam kendaraan,” kata Head of Public Policy Uber Indonesia John Colombo, Rabu (1/11).

Sementara, di kota-kota besar lain di Asia, rata-rata kemacetan hanya memakan waktu 52 menit dan parkir 26 menit. Artinya, rata-rata pengguna mobil di kota lain di Asia hanya berada dalam kendaraan selama 13 hari dalam setahun.

(Baca juga:  Grab Gandeng Koperasi Polisi Sediakan Taksi Online di Bandara)

Dalam survei ini, John mengungkapkan, ada  3 tantangan pemilik mobil di Jakarta, yaitu terjebak kemacetan, kesulitan cari parkir, dan tingginya biaya parkir. “Dalam 5 tahun lagi, jalanan Jakarta diprediksi tidak bergerak,” kata John.

Oleh karena itu, dia beranggapan sistem berbagi tumpangan atau ridesharing menjadi solusi alternatif untuk mengurangi kemacetan.  Alasannya, semakin banyak orang yang diangkut dalam sebuah kendaraan, semakin berkurang juga jumlah mobil di jalanan.

Produk UberPool digadang menjadi salah satu inovasi ridesharing milik Uber dalam mengurangi macet. “Warga dan perusahaan teknologi seperti Uber harus berperan mengurangi kemacetan dan kesulitan parkir,” ujar John.

Selain itu, John menyatakan, 4% pengguna Uber di Jakarta menggunakan taksi online untuk menuju stasiun atau terminal. Artinya, masih banyak lokasi permukiman atau tempat beraktivitas warga yang tak terjangkau transportasi umum.

“Hampir 40% dari wilayah Jabodetabek saat ini kurang terlayani angkutan umum,” ujarnya.

Uber pun telah menjalankan kerja sama dengan PT Railink untuk menjadi penyedia Uber di stasiun Medan. Rencananya, Uber bakal melakukan kolaborasi yang sama di kota-kota lain di Indonesia, termasuk Jakarta.

Wakil Gubernur Sandiaga Uno menyatakan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk berkolaborasi dengan perusahaan transportasi online. Kerja sama ini dalam hal partisipasi data untuk merumuskan kebijakan sektor transportasi. 

Smart city dan data-driven bisa dilakukan untuk memajukan transportasi ke depannya,” kata Sandiaga.

(Baca juga: Nadiem Klaim Gojek Ciptakan Pekerjaan untuk Satu Juta Keluarga)

Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...