Jasa Marga: 367 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta hingga H-3 Lebaran
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 367 ribu kendaraan keluar DKI Jakarta sejak H-7 hingga H-3 Lebaran tahun ini. Kondisi ini sangat ironis lantaran masyarakat masih nekat mudik di tengah adanya larangan mudik lebaran untuk memutus rantai penularan virus corona atau Covid-19.
Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan pihaknya melakukan pemantauan di tiga pintu keluar Jakarta yakni di wilayah selatan, timur dan barat. Kendati demikian, dibandingkan musim mudik Lebaran tahun lalu jumlah kendaraan yang keluar Jakarta turun 61%.
"Kami mencatat total ada 367.703 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui arah timur, arah arat dan arah selatan. Angka ini turun 61% dari lalu lintas di periode Lebaran tahun 2019," kata dia melalui siaran pers yang diterima Katadata.co.id, Jumat (22/5).
(Baca: Jasa Marga Catat 306 Ribu Kendaraan Keluar Jakarta hingga H-4 Lebaran)
Dwimawan menjelaskan, distribusi lalu lintas di ketiga arah adalah 39% dari arah timur, 35% dari arah barat, dan 26% dari arah selatan.
Dari arah timur merupakan kontribusi lalin dari dua Gerbang Tol (GT) pengganti GT Cikarang Utama, yaitu GT Cikampek Utama untuk pengguna jalan menuju Jalan Tol Trans Jawa dan GT Kalihurip Utama untuk pengguna jalan menuju Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi.
Rinciannya yakni GT Cikampek Utama 1, dengan jumlah 78.013 kendaraan, turun sebesar 81% dari Lebaran tahun 2019. Kemudian GT Kalihurip Utama 1, dengan jumlah 64.898 kendaraan, turun 58%. Sehingga jumlah total kendaraan yang melintas menuju arah Timur adalah sebanyak 142.911 kendaraan, turun 75%.
"Jasa Marga juga mencatat jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta dari arah barat melalui GT Cikupa Jalan Tol Merak-Tangerang adalah sebesar 128.051 kendaraan, turun sebesar 43% dari Lebaran tahun 2019," kata dia.
(Baca: Cegah Mudik Lebaran, Kemenhub Perketat Pengamanan di Jalur Darat)
Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta dari arah Selatan atau Lokal melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi adalah sebesar 96.741 kendaraan, turun sebesar 30% dari Lebaran tahun 2019.
Untuk lalu lintas harian sejak H-7 s.d H-3 Lebaran 2020, Jasa Marga mencatat lalu lintas tertinggi untuk kendaraan yang meninggalkan Jakarta dari ketiga arah tersebut terjadi pada H-4 Lebaran tahun 2020, yaitu sebesar 87.377 kendaraan.
Di sisi lain, untuk memutus rantai penularan virus corona Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal melarang pemudik untuk kembali ke Ibu Kota setelah perayaan Idul Fitri. Hal ini akan dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan menunggu kondisi kembali kondusif.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, meskipun saat ini penyebaran virus di ibu kota mulai terkendali, pengetatan harus tetap dilakukan. Ia menyebut potensi penularan virus corona di DKI Jakarta masih sangat tinggi.
(Video: Larangan Mudik Lokal, Cukup Mudik Virtual)
Warga yang sudah keluar dari Jakarta tidak dapat kembali ke Ibu Kota dalam waktu dekat, termasuk warga yang telah keluar dari wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Kendati demikian, Anies belum menjelaskan detail skema untuk menahan warga masuk ke Jakarta.
"Ada pembatasan amat ketat untuk masuk ke Jakarta, jadi saya ingin semua menyadari pentingnya berada di tempat dan tidak meninggalkan kota. Ini saya rasa termasuk Jabodetabek juga," kata dia beberapa waktu lalu.