Diminta Bayar Konten Berita di Australia, Facebook Ancam Blokir Fitur

Desy Setyowati
1 September 2020, 11:42
Diminta Bayar Konten Berita di Australia, Facebook Ancam Blokir Fitur
YouTube
Ilustrasi Facebook

Pemerintah Australia berencana mengeluarkan aturan yang memaksa raksasa teknologi atau Over the Top (OTT) seperti Facebook dan Google, untuk berbagi pendapatan dari iklan dengan perusahaan media lokal. Facebook mengancam akan memblokir fitur berbagi berita, jika regulasi ini diterbitkan.

Pemblokiran juga akan diterapkan di platform besutan Facebook lainnya, seperti Instagram. “Kami mengusulkan (kebijakan) versi kami, tentang sesuatu yang bisa diterapkan,” kata Kepala Kemitraan Berita Facebook Campbell Brown dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (1/9).

Perusahaan pengembang media sosial itu berupaya agar usulannya itu diterima oleh pemerintah Australia. “Sayangnya, ada begitu banyak hal dalam usulan undang-undang ini yang membuatnya tidak bisa dipertahankan,” ujar Brown.

Ia menyampaikan, Australia membuat Facebook memilih salah satu dari dua pilihan. Pertama, menghapus berita sepenuhnya dari platform. Kedua, menerima sistem yang memungkinkan perusahaan media menagih biaya atas konten yang ditampilkan.

Hanya, Facebook menilai, tidak ada batasan pendapatan atas iklan yang bisa ditagih oleh perusahaan media. “Sayangnya, tidak ada bisnis yang dapat beroperasi seperti itu,” kata Brown.

Oleh karena itu, Facebook memilih untuk menyetop fitur berbagi berita di platform di Australia, jika aturan itu diterbitkan.

Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg sempat mengatakan, Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC) yang merancang kebijakan tersebut. Aturan ini disusun, karena Google menjaring 47% dari pengeluaran iklan secara online, tidak termasuk iklan baris di Australia. Sedangkan Facebook mengklaim 24%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...