Utilisasi Gas Industri Baru 80%, Pemerintah Diminta Tidak Pilih Kasih
Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) menyebutkan, utilisasi gas industri baru 80%. Ini karena penyaluran gas untuk industri tertentu seharga US$ 6 ribu per MMbtu dinilai belum merata.
Ada tujuh sektor yang mendapatkan penyaluran gas dengan harga tersebut, yakni pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet. Namun FIPGB mengatakan, masih ada perusahaan di ketujuh industri ini yang belum memperoleh gas dengan harga khusus.
“Utilisasi kami mencapai sekitar 3.000 MMSCFD (Juta Standar Kaki Kubik per Hari). Masih 80% maksimalisasi,” kata Wakil Ketua FIPGB Achmad Widjaja kepada Katadata.co.id, Kamis (16/9).
Penetapan harga khusus itu tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi.
Ia mengatakan, industri yang paling banyak menyerap gas bumi dengan harga khusus yakni pupuk. Disusul oleh sektor petrokimia, keramik, dan oleokimia.
Achmad mengatakan, distribusi gas bumi harga khusus belum merata. Ia berharap, pemerintah tidak tebang pilih dalam menyalurkan gas seharga US$ 6 ribu per Mmbtu itu.
Utamanya, bisa diberikan kepada industri kecil dan menengah secara merata. “Seharusnya tidak boleh tebang pilih. Seharusnya across the industry. Setelah itu baru bisa menciptakan daya saing dan multiplayer effect,” ujar dia.
Ia menyampaikan, industri sangat mengharapkan relaksasi harga gas untuk seluruh sektor.
Ia juga menyoroti kurangnya koordinasi antara pemerintah dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai penyalur gas, terkait urusan pendataan. Menurut dia, seharusnya PGN tidak beralasan untuk mempersulit atau memperpanjang birokrasi.
Apalagi pelaku industri selama ini sudah menjadi pelanggan. Ia mengapresiasi relaksasi harga gas dari pemerintah, namun ia meminta agar industri dilayani dengan baik.
Selain itu, menurutnya perlu ada pengembangan infrastruktur pipa gas di sepanjang jalur industri guna meningkatkan sektor hilir gas bumi nasional. Dengan begitu, ia memprediksi utilisasi gas industri meningkat 5% setiap tahun.
“Kita sebagai industri merindukan bahwa PGN seharusnya mempunyai perencanaan yang matang untuk pipanisasi semua cabang yang ada di jalur industri,” ujarnya.