Kemenperin Ungkap Bukti RI Jadi Hub Ekspor Industri Otomotif Jerman
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan, Indonesia dapat dipercaya menjadi basis produksi dan hub ekspor industri otomotif Jerman. Ini terlihat dari PT Mercedes Benz Indonesia yang mampu memproduksi model sedan termewah dalam line up Mercedes-Benz saat ini.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier mengatakan, produksi model sedan mewah oleh PT Mercedes Benz Indonesia itu menunjukkan bahwa Nusantara dipercaya sebagai basis produksi kendaraan bermotor semua segmen mulai dari kelas low, middle sampai premium and luxury.
Ia mencatat, pertumbuhan kelas menengah di Indonesia terus meningkat. Selain itu, ada bonus demografi, penetrasi teknologi digital, serta peningkatan tren penggunaan energi baru dan terbarukan.
Semua hal itu dinilai akan menjadi katalisator transformasi industri kendaraan bermotor nasional menuju teknologi zero emission.
Ia menyampaikan, pemerintah siap memasuki era teknologi zero emission melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk Transportasi Jalan.
Selain itu, didukung oleh Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2021. Aturan ini menyebutkan bahwa kendaraan dengan teknologi zero emission seperti BEV dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) yang produksi di dalam negeri, akan diberikan tarif PPnBM 0%.
“Pemerintah mendorong Mercedes Benz menjadikan Indonesia sebagai ekspor hub kendaraan bermotor, baik konvensional maupun elektrifikasi ke pasar global,” kata Taufiek dalam keterangan resmi, Minggu (28/11).
Menurut dia, industri otomotif di Indonesia mampu bersaing di kancah global. Ini terlihat dari capaian jumlah ekspor produk kendaraan roda empat atau lebih, termasuk komponen.
Pada periode Januari - September, ekspor kendaraan CBU 207 ribu unit dengan nilai Rp 37,65 triliun. Sebanyak 62 ribu set CKD diekspor senilai Rp 960 juta dan 65 juta pieces komponen dikirim ke luar negeri dengan nilai Rp 21,86 triliun.