Google Depak Aplikasi Anti-Tiongkok Asal India dari Play Store
Google menghilangkan aplikasi anti-Tiongkok bernama Remove China di Play Store, karena melanggar kebijakan perusahaan. Pelanggaran yang dimaksud, aplikasi asal India ini bisa mengidentifikasi perangkat lunak (software) dari Tiongkok dan menghapusnya dari ponsel pengguna.
Oleh karena itu, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu menghapus aplikasi tersebut dari Play Store pada Rabu (3/6) lalu, atau dua pekan setelah diluncurkan. Google menolak berkomentar atas penghapusan itu.
Namun, Google menilai bahwa aplikasi tersebut melanggar kebijakan. "Play Store melarang produk yang mendorong atau memberi insentif pada orang untuk menghapus atau menonaktifkan aplikasi lain," dikutip dari CNN Internasional, Kamis (4/6).
Pengembang Remove China, One Touch App Labs juga menolak berkomentar mengenai penghapusan aplikasinya. Mereka mengklaim, aplikasi itu dibuat untuk mendorong India agar lebih mandiri.
(Baca: Google Terancam Denda US$ 5 Miliar karena Lacak Internet Pribadi)
Perusahaan analisis Sensor Tower menyebutkan, Remove China Apps sudah diunduh lebih dari 4 juta kali sebelum dihapus. Di India, hampir 160 ribu pengguna memberi nilai bintang lima pada aplikasi itu.
Meski begitu, salah seorang pengguna, Sridhar Toopurani mengatakan bahwa beberapa aplikasi asal Tiongkok tidak bisa terdeteksi oleh Remove China. "Konsepnya bagus. Tapi itu tidak mendeteksi MI Video, Helo dan lainnya," kata dia dalam review aplikasi.
Mi Video merupakan aplikasi streaming dari perusahaan teknologi asal Tiongkok, Xiaomi. Sedangkan Helo adalah platform media sosial yang juga dikembangkan oleh perusahaan asal Negeri Tirai Bambu, ByteDance, yang juga pengembang TikTok.
(Baca: YouTube Hapus Otomatis Komentar yang Kritik Partai Komunis Tiongkok)
Remove China juga tidak mengidentifikasi TikTok sebagai aplikasi asal Tiongkok. Padahal, India merupakan salah satu pasar terbesar TikTok.
Berdasarkan data Sensor Tower, aplikasi TikTok diunduh 466,8 juta kali di App Store dan Google Play Store di Negeri Bollywood pada tahun lalu. Besarnya jumlah pengguna TikTok secara keseluruhan juga dapat terlihat pada Databoks di bawah ini.
TikTok sebenarnya pernah diblokir oleh Google Play Store dan Apple Store di India pada tahun lalu. Alasannya, aplikasi ini dianggap memuat konten pornografi dan melanggar aturan konten negatif berdasarkan regulasi pemerintah setempat.
Pengadilan Tinggi wilayah Madras telah meminta pemerintah setempat untuk melarang TikTok beroperasi di India. Pengadilan Tinggi Chennai akhirnya memerintahkan untuk memblokir aplikasi itu pada tahun lalu.
Akan tetapi, TikTok mengajukan banding dan mengatakan telah menindak konten yang tidak pantas. Pengadilan kemudian membatalkan putusannya.
Pada saat itu, Bytedance kehilangan pendapatan US$ 500.000 dalam sehari karena pemblokiran itu. (Baca: Lampaui YouTube, TikTok Jadi Aplikasi Non-Game Terlaris di Dunia)
Adanya aplikasi Remove China merupakan dampak dari banyaknya orang India yang menyerukan boikot produk Tiongkok. Di berbagai platform media sosial, banyak warga India yang menulis tagar #BoycottChineseProducts.
Hal itu menyusul pertempuran lintas perbatasan antara pasukan Tiongkok dan India yang mengakibatkan cedera ringan pada pasukan. (Baca: Google Hapus 600 Aplikasi dari Play Store Terkait Penipuan Lewat Iklan)