Enam Tips Bagi Startup Kuliner Gaet Konsumen Saat Normal Baru
Industri kuliner menjadi salah satu sektor yang terpukul pandemi corona. Pakar kuliner pun membagikan enam tips untuk menggaet konsumen saat era tatanan kebiasaan atau normal baru (new normal).
Pertama, menciptakan menu baru atau menyesuaikan dengan permintaan selama pandemi Covid-19. "Sebisa mungkin, menunya familier dengan orang Indonesia,” kata Co-Founder Foodpreneurs Community Bisma Adi Putra saat konferensi pers secara virtual, Selasa (28/7).
Ia mencontohkan, jenis makanan yang banyak dicari dan sesuai dengan minat masyarakat Tanah Air yakni gorengan, asin-manis, memakai sambal, atau berbahan dasar daging.
Oleh karena itu, pelaku usaha perlu terus berinovasi di tengah pandemi virus corona. Selain itu, pengemasan makanan dalam mangkok plastik diminati konsumen.
Kedua, mengaktifkan kembali endorsement dari para influencer untuk memasarkan produk. “Saran saya, endorsement juga kepada rekan yang bekerja di rumah maupun ibu-ibu," ujar Bisma.
Sebab, konsumen yang bekerja dari rumah memiliki lebih banyak waktu untuk mencari produk makanan dan minuman.
Ketiga, memberikan penawaran alias promosi seperti beli satu gratis satu atau kombinasi makanan dan minuman. "Kalau perlu buat paket combo. Jadi ada makanan atau minuman dalam satu produk, sehingga transaksi bisa lebih tinggi," ujar dia.
Keempat, mengatur strategi pemasaran digital (digital marketing). "Misalnya, Rp 1 juta bisa digunakan untuk beriklan di mana saja, bagaimana rekam jejak dan target yang dicari, mengalokasikan area, dan lainnya,” kata dia.
Kelima, bergabung dengan komunitas kuliner lokal. Dengan begitu, perusahaan dapat berbagi pengalaman, kendala, suka, maupun duka bersama.
"Tak hanya itu, ketika ada promosi pun terkadang mereka (komunitas lokal) suka membantu untuk membeli produk yang ditawarkan," ujar dia.
Terakhir, kampanye produk di platform media sosial. Berdasarkan data internal Facebook mencatat, jumlah pengguna dan engangement meningkat 40% selama pandemi.
"Berkaca dari tren itu, peluangnya, kita bisa menggunakan digital marketing untuk meningkatkan awarness brand. Bagaimana kita menjemput bola, karena tren penggunaan digital itu naik," ujar Head of Client Solutions Facebook Indonesia Mifza Muzayan.
Ia mencontohkan, platform YouTube, TikTok, Instagram, Facebook hingga WhatsApp sering digunakan selama pandemi. Startup bisa memanfaatkan platform-platform itu untuk menggaet konsumen.
"Jadi, buatlah brand kita mudah untuk ditemukan oleh orang-orang yang menjadi target. Konsep discoverability ini, salah satu tantangan bagi pebisnis,” ujar dia.